Danrem: Pencegahan Karhutla Harus Lebih Baik

Danrem: Pencegahan Karhutla Harus  Lebih Baik

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Danrem 031/WB Brigjen Nurendi, mengingatkan segenap jajaran TNI di Riau untuk berupaya secara maksimal dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada tahun ini. Karena itu, segenap jajaran

Danrem
TNI diingatkan untuk selalu bisa menjalin kerja sama yang baik dengan stake holder lain, agar pencegahan kebakaran hutan dan lahan benar-benar berjalan maksimal.

"Tahun ini, kita harapkan lebih baik dari tahun kemarin. Kita harus buktikan bahwa kita bisa mencegah terjadinya Karhutla," tegasnya, Jumat (4/3).

Hal itu dilontarkannya usai serah terima jabatan Dandim 0314/Indragiri Hilir Letkol (Inf) Jarot Suprihanto kepada Letkol Infantri J Hadiyanto dan Dandim 0320/Dumai dari Letkol (Kav) Afkar Mulya Kepada Letkol (Kav) Rendra Andraian Siagian, di aula Makorem 031/WB.

"Kita akan lebih banyak berbuat dan bertindak, agar kebakaran hutan tidak seperti tahun sebelumnya atau setidaknya menguranginya," tambahnya.

Lebih jauh, Brigjen Nurendi yang juga Dansatgas Karhutla Riau mengingatkan segenap jajarannya menjalin kerja sama yang baik dengan segenap lapisan masyarakat, dalam hal pencegahan Karhutla tersebut.
"Laksanakanlah pengamanan, ajaklah masyarakat, agar di wilayah desa tidak ada lagi yang terbakar. Apabila terlihat ada kebakaran, segera bersama-sama menindaklanjuti dan melakukan aksi di lapangan. Bila perlu, kita bersama masyarakat Riau harus bisa mengukit sejarah, bahwa kita mampu mencegah terjadinya Karhutla," tambahnya.

Sedangkan kepada pemerintah, pihaknya berharap bisa memberikan dukungan, khususnya dalam menyiapkan peralatan yang dibutuhkan di lapangan. Sebab, selama ini kekurangan peralatan masih menjadi kendala saat penanganan dan penanggulangan Karhutla.

Sementara itu, hingga Jumat kemarin, titik panas di Riau mengalami penurunan dibanding sehari sebelumnya. Dari pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, titik panas yang terpantau berjumlah 45 titik, yang tersebar di beberapa kabupaten. Di antaranya  Bengkalis 21 titik, Siak 14, Dumai 5, Pelalawan 2, serta Meranti, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir, masing-masing satu titik. Angka ini mengalami penurunan bila dibanding Kamis kemarin, di mana titik panas terpantau ada sebanyak 52 titik. Namun sama dengan hari sebelumnya, titik panas terbanyak masih berada di Kabupaten Bengkalis.

Jangan Pandang Bulu
Terkait penanganan Karhutla tersebut, Wakil Ketua DPRD Riau, Manahara Manurung, mengharapkan aparat Kepolisian dan TNI tidak tebang pilih dalam proses hukum terhadap pelaku atau tersangka Karhutla.

"Polisi harus segera menindak pelaku pelaku pembakar hutan. Jangan pandang bulu, siapa pun mereka, baik perorangan ataupun perusahaan, tangkap saja. Jangan dilihat siapa yang ada di belakang mereka, beri tindakan yang tegas, ini penting untuk memberikan efek jera kepada pelaku Karhutla," ujarnya.

Senada dengan Brigjen Nurendi, pihaknya menilai, yang paling penting dilakukan saat ini adalah bagaimana memaksimalkan pencegahan Karhutla tersebut, mumpung kondisinya masih dini. Pihaknya juga berharap, Karhutla pada tahun ini benar-benar dapat diminimalisir semaksimal mungkin, sehingga apa yang terjadi pada tahun lalu tidak terulang lagi.

Manahara juga mengimbau seluruh lapisan masyarakat supaya bisa berpartisipasi aktif dalam mencegah terjadinya Karhutla. "Bila perlu, kita upayakan apa yang telah terjadi pada tahun lalu, tidak ada lagi pada tahun ini," harapnya. (mg4,rud)