SMPT Marpoyan Pekanbaru Magang di RTMPE

SMPT Marpoyan Pekanbaru Magang di RTMPE

BANGKINANG (riaumandiri.co)-Sekolah Menengah Pertanian Terpadu (SMPT) Marpoyan Pekanbaru melakukan magang di Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Selasa (2/3).

Sebanyak 10 orang siswa SMPT Marpoyan, jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) 5 orang dan jurusan Teknik Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) 5 orang.

Menurut kepala rombongan SMPT Marpoyan, Doni, mereka magang di lokasi RTMPE karena di tempat tersebut sudah memiliki teknologi tepat guna.

"Teknologi dari provinsi pulau Jawa seperti yang sering tampil dan kami tonton di televisi semua ada dan diterapkan di RTMPE. Karena itu pilihan kami ke RTMPE karena sudah memiliki teknologi tepat guna, teknologi terapan yang lebih maju," ungkap Doni.

Di samping itu, tambah Doni, pilihannya memilih RTMPE di Kubang Jaya karena iklim yang sama dengan tempat mereka dan RTMPE lebih baik menurutnya jika dibandingkan dengan daerah lain.

"Banyak keuntungan baik masalah biaya lebih murah, iklimnya cocok apalagi teknologi RTMPE sudah lebih maju bahkan orang dari luar daerah Kampar bahkan provinsi lain datang untuk belajar ke sini, termasuk dari negara tetangga kan juga ada yang ke sini," kata Doni.

Doni dan rekannya sesama magang berencana mengusulkan ke sekolah untuk menanam bawang dengan terapan teknologi RTMPE.

"Kita magang selama 3 bulan, setelah itu kita akan berencana menanam bawang dengan cara yang diterapkan RTMPE, karena hasil tanaman bawang di sekolah kami, sejauh ini kurang berhasil, panen bawangnya kecil-kecil atau kerdil, mungkin karena kurang paham dan memperhatikan sola Ph tanah, pemilihan bibit serta cara pengolahan tanah dan lainya sehingga kurang berhasil," terang Doni.

Mengitari Lokasi
Sebelumnya siswa magang SMPT Marpoyan diajak Bupati Kampar H.Jefry Noer mengitari lokasi RTMPE sambil menjelaskan satu per satu areal demplot.

"Urine sapi ini diolah sehingga bisa menghasilkan pupuk cair dan kotoran padat menghasilkan biogas, di sini juga ada perikanan kerambah dan ternak ayam petelur yang mampu menghasilkan telur per hari 50 sampai 70 butir per hari dengan ayam sebanyak 100 ekor yang dipelihara," terang Jefry sambil menghidangkan mi instan buatannya untuk siswa magang.

Lebih jauh kata Jefry semua ini ditanam dan dipelihara di areal seluas 1.000 meter, kalau sudah ada ilmu semua mampu kita lakukan bahkan dapat memberikan penghasilan hingga puluhan juta.

"Untuk itu kalian nanti setelah selesai magang harus dapat mengaplikasikan ini di sekolah terlebih di rumah," ujarnya.

Kepada siswa magang, Jefry Noer juga berpesan untuk bisa berwiraswasta tidak hanya terfokus jadi PNS. "Jangan terfokus pada kerja PNS, tetapi dengan wiraswasta di berbagai bidang seperti di RTMPE, akan lebih cepat mengantarkan kita untuk maju dalam perekonomian," tuturnya.(adv/humas)