Ardo: Sudah Seharusnya Ada Insentif Bagi Guru Ngaji

Ardo: Sudah Seharusnya Ada Insentif Bagi Guru Ngaji
TAPUNG (RIAUMANDIRI.co) - Pendidikan akhlak dan moral menjadi salah satu unsur yang paling penting di masyarakat, terutama generasi muda Kampar. Salah satu implementasi yang sudah dilakukan Pemda Kampar di masa kepemimpinan Jefry Noer adalah melahirkan Perda Magrib Mengaji.
 
Hal itu disampaikan Calon Bupati Kampar Rahmad Jevary Juniardo saat berbincang dengan Ustad Mukhtarudin, di Masjid Al Khairaat, Desa Petapahan Kecamatan Tapung. Ustad Mukhtarudin dalam paparannya menyayangkan banyaknya generasi muda yang masih di jalan padahal adzan Magrib sudah berkumandang di masjid.
 
Menanggapi hal tersebut, Calon Bupati nomor urut 5 ini mengakui penerapan Perda Magrib Mengaji belum maksimal dan utuh. "Terkadang kendala bukan diaturannya, walapun kita sudah ada perda magrib mengaji, anak-anaknya mau ngaji namun terkendala guru ngajinya, kita juga maklum karena guru-guru ngaji kita juga punya kesibukan dengan pekerjaan utama mereka. Sudah seharusnya ada insentif bagi guru ngaji di Kabupaten Kampar ini," beber Ardo.
 
Untuk itu, lanjut pria murah senyum ini, kedepannya harus ada peningkatan dari Perda Magrib mengaji, menjadikan masjid sebagai masjid paripurna, yang bisa memberikan insentif untuk imam, muadzin dan guru ngaji serta orang-orang yang berada dalam naungan masjid tersebut. "Seperti di zaman Rasulullah, dimana masjid menjadi pusat kegiatan masyarakatnya," pungkas Ardo.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 06 Januari 2017
 
Reporter: Ari Amrizal
Editor: Nandra F Piliang