BAGANSIAPIAPI (riaumandiri.co)- Angkatan kerja di Kabupaten Rokan Hilir tahun 2015 mencapai 2.036 Orang. Meningkatnya permintaan pengurusan kartu kuning menyusul adanya lowongan kerja, baik yang ada di perusahaan swasta maupun pemerintah.

"Yang paling banyak mengurus kartu kuning terjadi pada bulan Agustus 2015. Jumlahnya mencapai 470 orang. Kebetulan waktu itu ada penerimaan tenaga Satpol PP di lingkungan Pemkab Rohil," kata Kadis Tenaga Kerja, HM Arsyad, didampingi Kabid Ketenagakerjaan, Muzakkar, kepada wartawan, Senin (29/2).

Untuk mengurangi angkatan kerja, Disnaker sudah berupaya mendorong perusahaan, agar lebih terbuka dalam penerimaan tenaga kerja berdasarkan Perda No 8 Tahun 2014 tentang Aturan Penerimaan Tenaga Kerja. Dalam peraturan itu, penempatan tenaga kerja lokal harus mendapatkan porsi 60 persen dari total jumlah tenaga kerja yang diterima.

Di sisi lain, lanjut dia, ada juga perusahaan yang beroperasi di Rokan Hilir, namun mereka membuka lowongan pekerjaan di Kota Duri dan Dumai. Akibatnya, banyak tenaga kerja di Rokan Hilir yang tidak mendapatkan kesempatan.

"Misalnya penerimaan tenaga kerja di PT Chevron dan Sub Kontraktornya. Ada beberapa formasi tidak terpantau, mengingat mereka membuka lowongan di Duri dan Dumai. Namun ada juga yang melapor kepada kita menerima lowongan bekerja di Alfamart, Indomart dan BNI," ungkap Arsyad.

Dia mengingatkan, perusahaan harus lebih kooperatif dan terbuka dalam membuka lapangan pekerjaan terutama kepada tenaga kerja lokal. Karena sesuai dengan Kepres nomor 4 tahun 1980, Disnaker berhak mengetahui jumlah tenaga kerja yang bekerja di perusahaan melalui pendataan.

Tambahan lagi, saat ini tenaga kerja penyandang disabilitas juga harus mendapat kuota 1 persen dari total seluruh karyawan di perusahaan.(zmi)