Tanggap Darurat di Pasaman

Diperpanjang Tiga Bulan

Diperpanjang Tiga Bulan

Lubuk Sikaping  (riaumandiri.co)-Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah Kabupaten Pasaman memperpanjang masa tanggap darurat di daerah ini karena masih ada pengungsi dan permukiman warga yang belum bisa ditempati.

Kepala BPBD Pasaman Sayuti Pohan, di Lubuk Sikaping, Senin, mengatakan terhitung Minggu (21/2) masa tanggap darurat di daerah ini diperpanjang selama tiga bulan kedepan, dikarenakan pada daerah yang terdampak bencana masih banyak masyarakat yang mengungsi dan permukiman warga yang tidak bisa untuk ditempati.

"Saat ini yang perlu ditangani segera mungkin adalah membuat alur sungai kembali normal. Sebab pasca banjir, alur sungai sudah mengarah ke permukiman warga, makanya harus segera diperbaiki kembali," kata Pohan.

Ia menambahkan, setelah itu memantau dan membagikan logistik terhadap korban banjir yang masih mengunsi di beberapa lokasi.

Pohan menjelaskan hingga saat ini masih ada 205 jiwa, korban banjir bandang di Lambak Kecamatan Panti masih mengungsi, kemudian pembersihan material banjir dan longsor yang ada di sejumlah kecamatan di Kabupaten Pasaman.
"Seperti di rumah warga di Lambak, dan tertimbunnya areal pertanian warga, masih banyak lagi penanganan yang dilakukan terhadap korban bencana banjir dan longsor," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Pasaman, Yusuf Lubis, menyatakan, tugas pertama yang harus dilakukannya bersama dengan Satuan Kerja Perangkat daearah (SKPD) terkait adalah percepatan penyelesaian ataupun pemulihan daerah terdampak bencana alam.

"Tugas pertama yang tentunya mendesak dan harus segera diselesaikan adalah terkait bencana alam, sebab beberapa waktu lalu, ada beberapa kecamatan yang mengalaminya dan harus segera ditangani dengan tuntas," kata Yusuf.

Ia menambahkan, sebab hal tersebut, juga merupakan instruksi dari gubernur Sumbar, agar semua daerah yang mengalami bencana alam dapat sesegera mungkin menyelesaiakan permasalahanya, terutama agar kondisi di tengah masyarakat dapat kembali pulih dan ekonomi kembali bergerak.

Daerah yang merupakan terdampak bencana alam banjir dan longsor di kabupaten tersebut, yang terjadi pada Senin (8/2) yakni di Lundar dan Lambak, Kecamatan Panti, serta Muara Sungai Lolo, Kecamatan Mapattunggul Selatan.

Akibat bencana alam banjir dan tanah longsor tersebut ratusan kepala keluarga terpaksa mengungsi, puluhan hektare sawah rusak, akses transportasi terputus, serta dampak lainnya, yang hingga saat ini masih dalam penanganan pihak Badan Penanggulanga'n Bencana Alam Daerah (BPBD). (ant/ivi)