Menhan Kunjungi Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru

Janji Lengkapi Alutsista dan Selesaikan Lahan

Janji Lengkapi Alutsista dan Selesaikan Lahan

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, menyatakan, pemerintah akan terus melengkapi alutsista di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Langkah ini dinilai penting, mengingat keberadaan Lanud Roesmin Nurjadin sangat vital untuk menjaga daerah perbatasan NKRI Janji.

Begitu pula terkait cadangan lahan TNI AU, yang masih ada tumpang tindih dengan masyarakat, pihaknya juga akan mengupayakan untuk segera menyelesaikannya dengan sebaik mungkin. Dalam hal ini, pihaknya akan melibatkan Pemprov Riau, TNI dan masyarakat.

Hal itu diungkapkannya saat berkunjung ke Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Jumat (19/2). Dalam kunjungan itu, Menhankam menyempatkan diri meninjau fasilitas Skadron 16 dan Skadron 12. Dari tinjauan itu, ia menilai Menurutnya perlu ada tambahan peralatan dalam pertahanan khususnya untuk TNI AU.

"Semuanya lihatlah, banyak kekurangannya. Dan kekurang ini akan saya lengkapi," ujar Jenderal bintang empat ini.

Dikatakannya, kawasan milik militer harus jelas dan clear dari gangguan dan kepemilikan sipil. Selama ini persoalan tersebut selalu menjadi kendala dalam mensterilkannya dari kepentingan sipil.

"Akan kita perjelas lagi. Kita minta masyarakat juga sama tahu (lahan itu milik militer,red)," tegas Ryamizard, usai menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah pihak terkait.

Lebih lanjut, Ryamizard juga mempertegas pola yang akan diterapkan dalam mensterilkan areal militer. Di Riau akan dilakukan secara bersama-sama dengan pemerintah daerah. "(Pertemuan) Tadi ada Gubernur. Kita selesaikan bersama-sama musyawarah untuk mufakat," lanjut Menteri Pertahanan RI.

Secara keseluruhan, sebut Ryamizard, Kementerian Pertahanan telah mengembangkan penambahan sistem pertahanan. Ini dilakukan di kawasan pesisir yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

"Sudah dikembangkan. Di Natuna sudah dibangun satu flight pesawat tempur, tiga fregat (kapal perang, red). Kemudian ada Marinir, Paskhas dan perlengkapan lain. Yang di Natuna sedang berjalan. Dan di sini (Lanud Roesmin Nurjadin,red) juga akan kita lengkapi lagi," sebut Ryamizard Ryacudu.
 
Ke depannya, Lanud Roesmin Nurjadin akan dilengkapi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI, khususnya di TNI AU. Melengkapi dan peningkatan Alutsista akan dilakukan secara berkala dan berkesinambungan. Termasuk melakukan penambahan unit pesawat F16 yang dimiliki Lanud Roesmin Nurjadin saat ini.

Seperti diketahui, saat ini Lanud Roesmin Nurjadin telah memiliki dua skadron yang masing-masing mengoperasikan pesawat tempur jenis Hawk, dan F16. "Tidak ada target (untuk melengkapi Alutsista). Kita akan lakukan bertahap, bertingkat dan berlanjut," tegas Ryamizard memastikan kelengkapan Alutsista di Riau akan terpenuhi.
 
Di tempat yang sama, Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Henri Alfiandi mengatakan, kedatangan Menteri Pertahanan RI untuk melihat rencana tata ruang, khususnya bidang pertahanan udara.

"Dilihat tata ruangnya, perencanaannya dan infrastruktur yang perlu dibenahi," ungkap Henri.

Lebih jauh, Henri Alfiandi menyebutkan, ada beberapa hal penting yang perlu dibenahi. DI antaranya pembangunan runway paralel dengan penerbangan sipil. Ini nantinya akan berguna untuk mempermudah transportasi di landasan untuk militer dan penerbangan sipil.

Selama ini, pihaknya masih mengalami kendala saat landing ataupun take off. Pasalnya, pihak Lanud masih harus berbagi dengan Bandara Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

"Jadi tidak perlu lagi pesawat melalui landasan pacu, sehingga transportasi di landasan menjadi lancar," terang Henri.

Ke depannya, sebut Henri, kelengkapan Skadron 16 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru akan terus ditingkatkan. Ini juga termasuk jumlah unit pesawat F16 dan perlengkapan tempur yang melengkapinya.

Poin penting lainnya, yakni sarana penunjang untuk maksimalnya kinerja F16 juga akan dilengkapi Lanud Roesmin Nurjadin. Perpanjangan runway menjadi hal yang harus direalisasikan agar pesawat tempur F16 dapat terbang membawa perlengkapan tempur maksimal.

"Karena runway pendek, maka daya angkut bom sedikit," tukas Danlanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.

Selain itu, juga akan dilakukan pensterilan kawasan Lanud Roesmin Nurjadin, yang saat ini bersinggungan dengan sipil. Seharusnya ada batasan tertentu yang tidak bisa diakses, atau akses terbatas oleh sipil.

"Menurut beliau (Menteri Pertahanan,red) juga aneh, Lanud ini bergabung dengan masyarakat sipil. Kemungkinan nanti akan dibatasi. Objek vital ini mulai dipertegas lagi," tukasnya.

Menurutnya, kawasan Lanud menjadi kawasan yang sensitif, dan tidak seluruhnya gampang diakses masyarakat sipil. Terdapat tiga kawasan yang dibagi untuk akses sipil. Ring satu, sebutnya, merupakan kawasan terbatas yang diberlakukan kros cek identitas sipil yang ingin memasukinya, seperti tanda pengenal yang harus dititipkan.

Sementara, ring dua yang bisa diakses masyarakat sipil, tetapi dengan batasan tertentu. "Ring tiga di luar Lanud, di luar pagar itu. Itu menjadi pengawasan kita. Anggota kita latihan di sekitar itu," terangnya.

Dipaparkannya, pola seperti ini memang seharusnya diterapkan guna mengantisipasi ancaman gangguan keamanan, baik yang datang dari luar atau serangan asing, maupun ancaman aksi terorisme.
 
"Yang jelas-jelas nyata kan teroris. Kita kan tidak tahu ada di dekat sini. Biasanya mereka mendekat instalasi militer. Kita juga harus berfikir seperti itu," tandasnya.

Kunjungan Menhan di Lanud Roesmin Nurjahdin hanya berlangsung selama dua jam. Begitu turun dari pesawat Hercules yang membawanya, Menhan disambut langsung Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman dan Danrem 031/WB Brigjen TNI Nurendi.

Selanjutnya Menteri langsung meninjau Lanud Roesmin Nurjahdin, ke Skadron 16 dan Skadron 12. Selain itu Menteri juga melihat kondisi perumahan masyarakat sipil yang masih berada di dalam kawasan Lanud. Menhankam bersama rombongan bertolak kembali ke Jakarta, pada pukul 16.15 WIB. (dod, nur)