Bagansiapiapi (riaumandiri.co)-Forum Rohil Nusantara Rokan Hilir bersama Forum Pelajar Islam Rokan Hilir, Sabtu sore (13/2), melakukan aksi seruan bersama di Kota Bagansiapiapi, untuk mencegah perayaan hari kasih sayang, atau valentine day yang dirayakan pada 14 Februari.

Malam perayaan valentine day merupakan suatu hari dimana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya. Salah satunya berawal pada tanggal 14 Februari 207 M, St. Valentine dibunuh karena pertantangannya dengan penguasa Romawi pada waktu itu, Raja Claudius II ( 268 – 270 M ).

Untuk itu mengagungkan dia (St. Valentine’s), yang dianggap sebagai symbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cobaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine’s sebagai upacara keagamaan.

Menurut Junaidi ketua Korlap Smart Moeslim Society (SMS) Rokan Hilir, hal tersebut adalah persoalan akidah yang tidak bisa ditawar-tawar. Menurutnya, Valentine’s Day bukan budaya Islam. “Bila dilakukan, itu bisa merusak akidah umat Islam,” ujarnya.

Menurut Junaidi, orang Islam memang sudah setiap hari membacakan bismillah yang artinya juga Allah maha pengasih lagi maha penyayang. Karena itu agama Islam tidak perlu terpengaruh dengan memperingati hari kasih sayang dalam satu hari.

“Hal yang sangat sakral ingin kami sampaikan pada generasi muda. Budaya yang sudah terkontaminasi dengan budaya kita harus dihindari, baik keluarga kita, dan orang sekeliling kita. Apa bila kita yang beragama islam melakukan perayaan malam Valentine’s Day tersebut, maka kita merayakan jatuhnya agama umat islam,” ujarnya.(snc/hen)