Peninggalan Kerajaan Siak

Warga Kampung Temusai Rawat Makam Terpanjang

Warga Kampung Temusai Rawat Makam Terpanjang

SIAK (riaumandiri.co)- Makam Terpanjang peninggalan Kerajaan Siak di Dusun Temutun, Kampung Temusai, Bungaraya saat ini menjadi perhatian Pemerintahan Kampung Temusai. Pasalnya makam terpanjang itu sangat unik dan harus dilestarikan.

Selama ini makam panjang tak terawat dan sering dijadikan oleh oknum-oknum tertentu mencari nomer togel, dan benda pusaka. Sehingga sebagian masyarakat mengaku, makam tersebut sangat angker.
Namun setelah adanya perhatian pemerintah kampung masyarakat tidak lagi takut, bahkan masyarakat  merasa nyaman ketika mendatangi makam tersebut.

"Disini banyak sekali makam bersejarah peninggalan Kerajaan Siak jaman dulu, dan yang paling unik ada makam panjang yang dipercaya makam benda pusaka, yang panjangnya sekitar 23 meter, 19 meter, 9 meter serta disamping makam juga ada Makam Wakil Datok Panglima Hitam.

"Disamping makam panjang terdapat makam-makam saudara Datok Palimo Hitam yang tak terawat," kata Junaili Arif Kepala Dusun 01, Kampung Temusai, Jumat (12/2).

Makam-makam panjang ini menurut cerita orang tua,  adalah benda-benda pusaka yang dikubur bersama wakil Datok Panglima Hitam Kerajaan Sia.

Sementara, Penghulu Kampung Temusai Markuat mengatakan bahwa makam panjang ini harus dijaga dan dilestarikan. Jangan sampai makam tersebut hilang akibat abrasi Sungai Siak, karena keberadaan makam tersebut tidak jauh dari Sungai Siak, hanya bekisar 3 meter.

"Disini banyak juga makam-makam peninggalan kerajaan siak yang sudah hilang diterjang gelombang Sungai Siak. Berharap Pemda Siak dapat melestarikan peninggalan kerajaan ini, setidaknya membangun  bronjong di pinggir sekitar makam agar tidak terkena abrasi.

 "Kita menyayangkan, peninggalan kerajaan disalah gunakan untuk mencari hal-hal negatif. Kalau dibiarkan akan merusak iman dan takwa masyarakat," jelasnya.

Berharap bersama-sama menjaga dan melestarikan peninggalan ini dengan sebaik-baiknya. Mari bersama-sama membersihkan makam ini agar dapat dijadikan tempat pariwisata. (gin)