SEBAGAI KOTA SAGU

Meranti Dituntut Miliki Industri Hilir

Meranti Dituntut Miliki Industri Hilir

SELTPANJANG (riaumandiri.co)- Banyak kalangan berpendapat, posisi Kepulauan Meranti yang memiliki komoditi andalan sagu, hendaknya didukung oleh kehadiran industri hilirnya. Sehingga Meranti tidak hanya sebagai daerah produsen tepung sagu atau memiliki industri hilirnya saja, melainkan juga harus memiliki industri hilir.

Kalau hingga saat ini, Meranti tercatat menjadi salah satu daerah terbesar menghasilkan tepung sagu,  dimana produksinya juga telah diekspor ke berbagai negera tujuan, sangat disayangkan jika posisi Meranti hanya sebatas pengekspor bahan sagu mentah itu.

Sebab dapat diketahui, berbagai jenis produk yang bisa dihasilkan dari bahan sagu. Mulai dari produk makanan seperti roti, juga produk kecantikan dan  bahkan produk obat-obatan itu.

"Dengan terbangunnya industri hilir sagu di Meranti, maka sangat diyakini akan terjadi pertumbuhan ekonomi secara makro,”ungkap Iqsan warga Selatpanjang kepada Haluan Riau kemarin.

Menurutnya, keberadaan pabrik sagu yang dikelola oleh perusahaan nasional yang ada di Meranti saat ini, sangat mungkin bisa dikembangkan atau  ditingkatkan investasinya.

Bahan baku yang melimpah dan bahkan maih bisa dikembangkan itu, dipastikan sangat mendukung industri yang akan dibangun.

Kalau perlu kerjasama dengan pemerintah daerah dalam membangun indstri dimaksud, sehingga dengan terbangunnya industri hilir tersebut akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Meranti.

"Jadi ada peluang besar membuka lapangan kerja bagi masyarakat Meranti melalui pengembangan industri hilir sagu tersebut. Apalagi letak wilayah Meranti yang strategis akan sangat mendukung majunya indutri hilir sagu itu,”kata dia lagi.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan koperasi da UKM kabupaten Kepulauann Meranti, H Syamsuar Ramli SE mengakui pengolahan sagu merupakan yang tertinggi nilai investasinya, di Meranti saat ini.

Terkait pengolahan sagu sebut dia lagi, umumnya masih memproduksi tepung sagu untuk kemudian dijual keluar daerah atau ekspor ke luar negeri. Sebagian kecil diolah menjadi bahan jadi bersifat tradisional seperti mie sagu dan kue-kue berbahan dasar sagu.

Diungkapkannya, saat ini jumlah kilang sagu di Meranti sebanyak 47 unit. Dengan banyaknya kilang serta dengan keberadaan industri pengolahan sagu yang dikelola oleh sebuah perusahaan nasional, maka industri hilir sagu sangat layak dibangun di Meranti.(jos)