10 Rumah Terbakar, 3 Bocah Tewas

10 Rumah Terbakar, 3 Bocah Tewas

BAGANSIAPIAPI (HR)-Kebakaran hebat terjadi di rumah resetlement Jalan Al waris, Pulau Baru, Kota Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Senin (6/4) malam, sekitar pukul 22.00 WIB. Sebanyak 10 unit rumah hangus terbakar. Namun yang mengenaskan, tiga bocah ikut menjadi korban. Ketiganya terjebak dalam api sehingga tewas terpanggang.

Ketiga bocah malang itu adalah tiga kakak beradik masing-masing Umal (11), Juni (6) serta Rehan (4). Ketiganya adalah anak Mila Awaluddin, salah satu pemilik rumah kayu yang terbakar. Saat peristiwa ini terjadi, ayah ketiga bocah malang itu sedang tidak berada di rumah karena sedang mandah bekerja di luar daerah.
 
Menurut informasi, api diduga bermula dari lampu teplok yang terjatuh di rumah Mila. Api kemudian membakar sejumlah rumah lain. Api dengan cepat membesar, karena rumah-rumah tersebut dibuat dari kayu yang mudah dilalap api.

Dari pantauan di lokasi kejadian, jerit tangis histeris keluar dari mulut warga. Beberapa orang ibu rumah tangga tampak histeris dan pingsan melihat satu persatu jenazah anak yang digotong warga yang dibalut kain dalam kondisi sudah gosong.

''Ya Allah, kami tinggal disini orang susah semua..apa dosa kami Ya Allah," teriak seorang lelaki di tengah gelap malam di salah satu rumah warga yang dijadikan tempat mengungsi sementara.

Rohani, salah satu pemilik rumah yang berdekatan di lokasi kebakaran, mengungkapkan, pada saat kejadian, warga tidak bisa berbuat apa apa karena api tiba-itiba sudah berkobar.

''Juni, Umal, dan Rehan biasanya saat jam-jam segini masih bermain-main di depan rumah. Entah mengapa malam ini anak-anak itu cepat tidur," ujarnya meneteskan air mata.

Rumah Rohani saat ini dijadikan warga sebagai tempat ketiga jenazah anak yang terpanggang. Ibu ketiga anak itu, Mila Awaluddin, yang dikabarkan pada saat kejadian berada di rumah tetangganya, tak henti hentinya berteriak dan jatuh pingsan. Sedangkan suaminya, kebetulan sedang bekerja mandah keluar kota, hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.

Jalan yang sempit, membuat petugas pemadam kewalahan untuk menerobos ke arah kerumunan warga. Hanya dalam tempo waktu 2 jam, 10 rumah hangus terbakar termasuk salah seorang warga Tionghoa mualaf.

Menurut keterangan warga, penyebab kebakaran diduga karena salah satu lampu colok yang jatuh dan membakar rumah yang terbuat dari kayu. Salah seorang anak lelaki Mila, bernama Umal terkejut dan keluar masuk ingin mencari bantuan. Malang baginya, api cepat berkobar, Umal dan kedua adiknya ikut terbakar.

Saat ini, ketiga jenazah kakak beradik sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum. Salah satu anak perempuan bernama Juni, terpanggang dalam kondisi sedang mengendarai sepeda dan sulit untuk dilepaskan karena sudah hangus terbakar.

''Semasa hidupnya dia sangat sayang dengan sepedanya. Kemungkinan pada saat kejadian, dia ingin menyelamatkan sepedanya," kata warga sedih.

Menurut penuturan warga, kehidupan keluarga Mila Awaluddin sangat memprihatinkan. Selama ini mereka menggunakan colok karena tak sanggup membayar uang lampu. Tambahan lagi suaminya juga bekerja mencari nafkah dengan sering mandah di negeri orang. (grc)