Semoga Cepat Berlalu

Semoga Cepat Berlalu

Kerja keras kembali dituntut terhadap pemerintah provinsi Riau dan juga kabupaten kota di Riau. Setelah musibah asap, sekarang musibah banjir sedang melanda. Rohul, Kampar mendapatkan  musibah yang terbesar saat ini. Lebih kurang 1.601 kk rumah sudah terendam dan ini musibah  terbesar sejak 38 tahun yang lalu.

Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman  sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air  mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol  bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.

Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain,  orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan  memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai  menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik.

Musibah ini bisa saja dialami oleh beberapa daerah lainnya di Riau yang biasa menjadi langganan luapan air ini. Sungai Kuantan di Kuantan Singingi juga sudah mulai meluap dan menggenangi  beberapa desa, begitu juga dengan sungai Indragiri di Inhu yang juga sudah meluap dan merendam  dua kecamatan yakni Batang Peranap dan Peranap dan bisa saja ke hulu sungai Indragiri.

Setidaknya untuk Inhu beberapa kecamatan biasanya selalu mendapatkan musibah ini, bahkan  seluruh kecamatan di Inhu akan merasakannya. Terakhir luapan sungai Indragiri sudah mulai  merendam kabupaten terujung Riau yakni Inhil. Jalan-jalan di Negeri Seribu Parit ini sudah sulit untuk dilalui akibat dari air yang sudah tergenang hingga ke jalan utama.

Semua tentunya tidak menginginkan musibah ini, namun tentunya kewaspadaan perlu. Sehingga  antisipasi dan juga penaggulangan bisa dilakukan secara dini. Semoga pemerintah baik provinsi  maupun kabupaten sudah siap dengan semua itu sehingga penanggulangan bisa maksimal. Semua pihak tentunya bisa tergerak kepeduliannya terhadap musibah ini, mengingat beberapa daerah sudah terisolir dan memerlukans setidaknya sembako, terutama mereka yang sudah berada di pengungsian.

Selain itu, besarlah harapan, agar mereka yang ada dipengungsian dapat pelayanan yang maksimal, jangan sampai terabaikan ataupun dimanfaatkan oleh oknum yang yang tidak  bertanggungjawab untuk mencari keuntungan. Semoga pelayanan terhadap mereka oleh pemerintah bisa menjadi yang terbaik dan ulah oknum  nakal dapat dicegah, sehingga semua bisa puas. Jangan sampai sudah jatuh tertimpa tangga pula.
 
Mari kita berdoa bersama agar musibah ini cepat berlalu dan yang mengalaminya bisa bersabar dan kedepan ada solusi dari pemerintah, agar musibah ini tidak lagi dialami, karena walau bagaimanapun  pencegahan lebih baik daripada pengobatan. ***