TERMASUK PROVINSI RIAU

63,7 Juta Penduduk Indonesia Rawan Terdampak Banjir

63,7 Juta Penduduk Indonesia Rawan Terdampak Banjir

JAKARTA (riaumandiri.co)-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan ada 63,7 juta jiwa penduduk Indonesia yang rawan terdampak bencana banjir. Puncak musim hujan diperkirakan terjadi sepanjang Februari.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pada umumnya puncak curah hujan terjadi pada Januari.
"Namun, karena pengaruh El Nino, sebaran curah hujan selama Januari lalu berkurang dan tidak merata. Karena itu, puncak curah hujan pun terlambat dan jatuh sepanjang Februari," kata Sutopo kepada awak media di Jakarta, Rabu (10/2).

Akibat mundurnya puncak curah hujan, ada potensi bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung terjadi pada Februari. Selain itu, ada 315 kabupaten/kota yang rawan terdampak bencana banjir.

Menurut Sutopo, ada 63,7 juta jiwa penduduk Indonesia yang tinggal di 315 kabupaten/kota tersebut. Mereka berpotensi terimbas bencana banjir. Lebih jauh, Sutopo menjelaskan wilayah berisiko banjir tersebar dari Aceh hingga Sulawesi.

"Wilayah Aceh, Medan, Riau, Jambi, Banten, Jakarta, Jawa Tengah bagian utara dan selatan, Jawa Timur hingga Sulawesi berpeluang besar terimbas banjir. Sungai Siak, Kampar Rokan, Ciliwung, Cisadane, Citarum dan Bengawan Solo tetap berpeluang menjadi penyumbang luapan air," kata Sutopo.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun BNPB hingga 10 Februari, sudah tercatat 103 kabupaten yang mengalami bencana banjir. Adapun korban jiwa akibat bencana tersebut tercatat sebanyak 10 jiwa meninggal dan hilang, 102. 218 jiwa mengungsi.

Selain tanah longsor, BNPB juga mencatat 274 kabupaten/kota yang rawan tertimpa bencana tanah longsor. Hingga 10 Februari, bencana tanah longsor telah terjadi di 63 kabupaten/kota. Jumlah korban tanah longsor yang meninggal dan hilang sebanyak 29 jiwa. Sebanyak 395 jiwa tercatat sebagai pengungsi bencana tanah longsor di 63 kabupaten/kota.(rep/mel)