Walikota Buka Tablig Akbar

Masyarakat Jangan Mudah Percaya Akidah Teroris

Masyarakat Jangan Mudah Percaya Akidah Teroris

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Semakin merebaknya faham-faham radikalisme yang syarat dengan aksi terorisme dan bertentangan dengan agama Islam dewasa ini, menjadi salah satu perhatian serius dari Pemerintah Kota Pekanbaru.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengantisipasinya, Sabtu (30/1), bertempat di Masjid Agung Annur, Walikota Pekanbaru DR Firdaus, membuka acara Tablig Akbar.

Kegiatan itu mengangkat tema 'Menangkal Bahaya ISIS Dan Radikalisme di Ranah Melayu', ditaja Polresta Pekanbaru bersama Majelis Ulama Indonesia.

Menghadirkan pembicara khusus dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pusat yaitu, Ustad Abdurrahman Ayyub, yang pernah menjadi pengawal pribadi dari Ketua Majelis Jemaat Islamiah (JI), Abu Bakar Al Baasir, yang berpusat di Afganistan.

Dalam sambutannya Walikota menyampaikan, Pemko Pekanbaru menyambut baik dan bangga dengan acara Tablig Akbar diselenggarakan. Hal itu memandang maraknya terorisme yang terjadi di dunia saat ini, bahkan pelaku terorisme sudah dinilai menjadi bahaya laten yang sudah memasuki negara Indonesia. Untuk itu, perlu dilakukan pencegahan dari aksi yang akan dilakukannya, agar tidak tumbuh subur dan mengkhawatirkan masyarakat dari bahayanya.

"Masyarakat Kota Pekanbaru jangan mudah percaya dengan akidah yang disampaikan secara sembunyi oleh kelompok teroris, acara Tablig Akbar ini adalah satu upaya untuk mengantisipasinya. Sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia, khususnya Kota Pekanbaru. Ini juga sesuai dengan Visi menjadikan Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan Madani, saya, atas nama Pemerintah Kota Pekanbaru berharap acara seperti ini terus diadakan berkesinambungan. Agar masyakat kita paham tentang bahaya negatif dari ISIS dan radikalisme," sampai wako di hadapan ratusan masyarakat yang antusias mengikuti kegiatan itu.

Menurut Firdaus, mengantisipasi dan menghindari bahaya terorisme dan radikal bukanlah menjadi tanggung jawab dari pihak kepolisian saja. Melainkan, untuk memeranginya menjadi tugas bersama yang dimulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.

" Kesadaran masyarakat bahwa aksi terorisme adalah musuh bersama sangat penting untuk pencegahan, dari kesadaran masyarakat inilah kami berharap mereka untuk aktif melaporkan jika ada warga yang dicurigai rentan melakukan aksi terorisme," katanya.

Sementara itu, Kapolresta Pekanbaru Kombes Aries Syarief Hidayat menegaskan untuk memerangi teroris pihaknya sudah meningkatkan pengawasan dan pemantauan di sejumlah titik dan wilayah yang diduga rentan dari aksi. Kemudian juga sudah  melakukan razia secara acak, itu dilakukan untuk mengantispasi dan menekan ruang gerak dari pelaku aksi teroris dengan mengedepankan langkah preventif dan persuasif.

Sebelumnya, Ustadz Abdurrahman Ayyub mengatakan, dahulu dirinya menganggap masyarakat di Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah kafir, karena tidak memakai hukum Islam, sehingga darahnya halal untuk dibunuh. Namun karena kuasa Allah SWT dirinya diberi hidayah untuk kembali ke jalan yang benar dan siap menerima segala risiko yang ditimbulkan.

"Sekarang saya telah sadar, meski harus berpisah dengan jamaah sebelumnya, saya siap menerima resiko, meski saya tahu bahwa saya adalah target utama dari teroris," imbuhnya.(adv/humas)