70 Persen KK Beralih Gunakan Elpiji
TELUK KUANTAN (HR)- Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kuansing memperkirakan saat ini sudah 70 persen kepala keluarga (KK) di Kuansing beralih menggunakan gas elpiji untuk kebutuhan rumah tangga terutama digunakan untuk memasak.
"Kalau dari data kita jumlah pemakai elpiji ini cukup tinggi, sudah 70 persen KK yang menggunakan gas elpiji sebagai kebutuhan wajib," kata Kepala Diskopindag Kuansing Tarmis, Minggu (24/1).
Dikatakan Tarmis, sejak dilakukan konversi pada 2011 lalu, terjadi kenaikan permintaan yang sangat tinggi terutama untuk elpiji 3 kilogram di Kuansing. Bayangkan katanya, kuota elpiji 3 kg untuk Kuansing pada 2015 lalu itu 5.059 metrix ton atau setara 1.686.335 tabung. Untuk tahun 2016 ini kita perkirakan 2.097.090 tabung atau setara dengan 6.291.270 kilogram.
Dari jumlah Kepala keluarga (KK) yang ada di Kuansing saat ini jumlahnya ada 99.891 KK dengan jumlah pemakai elpiji mencapai 69.903 KK atau sudah 70 persen.
"Sejauh ini tidak ada masalah, mudah-mudahan jangan ada permasalahan,"kata Tarmis.
Pengguna tabung gas elpiji tabung tiga kilogram sendiri kata Tarmis, bervariasi, mulai masyarakat menengah kebawah dan ada juga yang menengah ke atas.
"Kalau seharusnya memang gas elpiji 3 kg ini disubsidi untuk masyarakat menengah kebawah, tapi tidak ada ketentuan hukum apabila digunakan untuk masyarakat menengah keatas,"ujarnya.
Dalam kondisi ekonomi saat ini banyak masyarakat yang numpang menggunakan elpiji tabung 3 kg, karena selain murah juga bisa menghemat. Kalau untuk tabung elpiji 10 kg memang tidak disubsidi oleh pemerintah," kalau yang 10 kilo ini berapa kita minta dikasih kuotanya tidak dibatasi berapa mau bisa dikirim, yang ada kuota hanya elpiji tabung 3 kilo,"katanya.(adv/hmas)