Ical Absen di Rapat Tim Transisi Golkar

Ical Absen  di Rapat Tim  Transisi Golkar

JAKARTA (HR)-Ketua Partai Golkar kubu Munas Bali, Aburizal Bakrie, tidak menghadiri rapat perdana tim transisi Partai Golkar, yang digelar di kediaman Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jumat (22/1) malam.
Sementara itu, rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Golkar yang akan digelar kubu Ical pada hari ini, disebutkan akan mengesahkan dukungan partai


Ical Absen
berlambang pohon beringin itu kepada pemerintah. Meski mendukung pemerintah, Golkar akan tetap bergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP).
Seperti diketahui, Mahkamah Partai Golkar memutuskan membentuk tim transisi sebagai upaya penyelesaian konflik Golkar. Dalam susunan tim transisi, JK ditunjuk jadi ketua, BJ Habibie pelindungnya. Tim ini beranggotakan Ginandjar Kartasasmita, Emil Salim, Abdul Latief, Siswono Yudo Husodo, Akbar Tandjung, Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Theo L Sambuaga, dan Sumarsono.


Meski ditunjuk menjadi salah seorang anggotanya, Aburizal Bakrie ternyata tak menghadiri rapat perdana di kediaman Jusuf Kalla, Jumat malam kemarin.

Terkait hal itu, salah satu anggota tim transisi Akbar Tandjung mengatakan, sejauh ini belum bisa melihat sikap pasti Aburizal yang akrab disapa Ical tersebut.

"Dia tidak bicara setuju atau tidak setuju, tapi memang saya menanyakan bahwa saya dengar anda (Ical) sudah sama-sama sepakat dengan Pak JK soal Munas didahului oleh Rapimnas," ujar Akbar di kediaman JK di Jalan Brawijaya.

Dikatakan, dlam komunikasinya dengan Ical, dia menyebut bila Ketua Umum Golkar Munas Bali itu memperlihatkan skema jalur Rapimnas yang berujung penyelenggaraan Munas. Namun, dia belum bisa memastikan pemahaman sikap Ical terkait Rapimnas.

"Dengan demikian pemahaman saya dari Rapimnas itu muaranya Munas. Pemahaman saya dengan pemahaman ARB (Ical, red) belum tentu sama juga," sebutnya.

Sejauh ini, Ical mengisyaratkan belum setuju terkait keberadaan tim transisi. Lantas, bagaimana bila Ical tak kunjung setuju tim transisi? "Saya belum bisa menyetakan sikap. Kalau benar tentu akan dibahas," tuturnya.

Dukung Pemerintah

Terpisah, Sekjen Golkar kubu Aburizal Bakrie, Idrus Marham menuturkan, pihaknya sudah menyatakan akan mendukung pemerintah. Dukungan itu akan disahkan di Rapimnas yang dimulai hari ini di JCC.

Dikatakan, DPD I seluruh Indonesia sudah meminta agar DPP mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Hal itu dirumuskan di rapat konsultasi nasional di Bali sebelumnya.

"Ada kesepakatan DPD provinsi se-Indonesia agar supaya DPP Golkar mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Kesepakatan itu berdasarkan kajian mendalam," terang Idrus dalam jumpa pers Rapimnas Golkar di JCC, Jakarta, Jumat malam kemarin.

DPD se-Provinsi menyampaikan rekomendasi itu kepada Aburizal Bakrie dan Idurs Marham lalu sudah diteruskan ke Presiden Joko Widodo. Oleh sebab itu, dukungan tersebut akan disahkan di Rapimnas.

"Maka besok dalam Rapimnas, salah satu putusannya pola hubungan dengan pemerintah dalam konsep mendukung, memastikan pembangunan nasional," katanya.


Meski mendukung pemerintah, kubu Ical tak akan angkat kaki dari Koalisi Merah Putih (KMP).

"KMP tetap, tapi seperti polanya PAN. Tetap di KMP tetapi kita sudah mendukung dan bersama pemerintah," kata Bendum Golkar kubu Aburizal Bakrie, Bambang Soesatyo.

Bambang mengatakan bahwa dukungan Golkar ke pemerintah tidak menyalahi perjanjian dengan KMP. Hal ini pun sudah dikomunikasikan dengan rekan KMP lainnya. "Sudah dibicarakan di KMP. Pak Ical sendiri sudah bicarakan di internal KMP dan kawan-kawan di KMP mempersilakan Golkar mengambil keputusan itu," ungkap Bambang.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara Rapimnas Golkar, Nurdin Halid mengatakan bahwa sudah menjadi ideologi Golkar untuk bersama dengan pemerintah. Dukungan ini dilakukan setelah menilik kembali ideologi-ideologi itu. "Setelah kita kaji kembali doktrin dan ideologi Golkar, tertera bahwa wajib bersama pemerintah bangun negeri," ujarnya. (bbs, dtc, kom, ral, sis)