Diduga Dirampok Tetangga

Warga Pekanbaru Bersimbah Darah di Bukittinggi

Warga Pekanbaru Bersimbah Darah di Bukittinggi

BUKITTINGGI (HR)-Seorang ibu rumah tangga warga Pekanbaru bernama Azizah alias Ijah (50), ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di Jalan Panorama Bukittinggi, tepatnya di depan Hotel Gran Malindo Bukittinggi sekitar pukul 12.30 WIB, Senin (11/1).

Kuat dugaan, warga Perumahan Permata Jalan Parit Indah ini, menjadi korban perampokan. Ia berikut mobilnya dibawa pelaku hingga ke Bukittinggi. Kepada warga yang menyelamatkannya, Ijah mengaku pelaku adalah tetangganya sendiri.

Seperti dituturkan saksi Nasir (21), ketika itu ia baru saja melakukan tes kesehatan di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi. Ketika melintasi Jalan Panorama dengan menggunakan sepeda motor, Ia melihat seorang perempuan terduduk lemas di bibir jalan sambil melambaikan tangan minta pertolongan.

“Waktu itu, saya lihat Ibu itu sudah berlumuran darah pada bagian kepala dan wajah dekat mata. Memang ada beberapa warga yang melihat dari jauh, tapi kayaknya takut untuk menolong. Sementara kendaraan lain yang melintas tidak ada yang berhenti. Karena saya kasihan, saya lalu membawa Ibu itu ke rumah sakit,” ujar Nasir.

Nasir menjelaskan, meski telah banyak mengeluarkan darah, namun korban masih kuat untuk diboncengi hingga tiba di rumah sakit. “Ketika dibawa ke rumah sakit, korban juga cerita-cerita kalau pelakunya adalah tetangganya sendiri. Tetangganya itu yang memukul korban hingga berlumuran darah. Katanya, dompet dan teleponnya dibawa oleh pelaku,” ujar Nasir.

Terkait kasus itu, Tim Identifikasi Polres dan Polsek Bukittinggi telah melakukan oleh TKP di halaman parkir Hotel Gran Malindo Bukittinggi hingga ke Jalan Panorama. Setelah mendengar keterangan dari sejumlah saksi, polisi menemukan satu mobil korban jenis Avanza warna merah dengan Nomor Polisi BM 1724 TV di halaman parkir Hotel Gran Malindo Bukittinggi.

Dari dalam mobil bagian depan sebelah kiri, ditemukan banyak bercak dan gumpalan darah yang mulai kering. Sekitar tiga meter dari belakang mobil, polisi juga menemukan gumpalan darah yang tercecer di halaman parkir Hotel Gran Malindo.

Diduga darah itu tercecer saat korban menuju jalan raya setelah berhasil ke luar dari dalam mobil.

Menurut Kasat Reskrim Polres Bukittinggi AKP Hendro L, kejadian penganiayaan ini telah berlangsung dari Pekanbaru, yang mana pelakunya adalah tetangga korban yang tinggal satu kompleks.

Hendro menceritakan, ketika korban menuju pulang ke rumah setelah mengantarkan anaknya ke sekolah sekitar pukul 07.00 WIB, pelaku muncul dan menumpang mobil korban. Meski menumpang, namun pelaku bersikukuh untuk menyetir mobil. Bahkan ketika korban hendak duduk di kursi belakang, pelaku meminta korban untuk duduk di kursi depan, persis di sebelah kiri pelaku.

“Selang beberapa menit kemudian, pelaku lalu memukul korban hingga beberapa kali. Pelaku lalu membawa mobil ke arah Sumbar dan tiba di Bukittinggi serta memarkirkan mobil di halaman hotel, lalu menghilang,” ujar Hendro.

Hendro melanjutkan, hingga saat ini pihaknya masih belum mengetahui identitas pelaku, karena korban sendiri tidak mengenal nama pelaku. Menurutnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian Pekanbaru untuk mengungkap identitas pelaku, serta menangkap pelaku.
Dalam kasus ini menurut Hendro, pelaku diancam pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan (curas), dengan ancaman penjara sembilan tahun.

Sementara itu, GM Hotel Gran Malindo Bukittinggi, Agus, kepada wartawan memastikan bahwa pelaku dan korban bukan merupakan tamu Hotel Gran Malindo, namun hanya sekedar menumpang memarkirkan kendaraan di halaman hotel.
Menurut Agus, pada saat peristiwa itu terjadi, hotel dalam keadaan sepi karena para tamu sudah check out. Namun Ia mengakui, bahwa pelaku dan korban ketika turun mobil terekam oleh kamera pengintai, atau kamera cctv.

Menurutnya, dalam rekaman itu tampak pelaku mengenakan kemeja berwarna putih ke luar mobil, dan tak lama kemudian korban juga terlihat ke luar mobilnya menuju jalan raya sambil meminta pertolongan.

Dari Pekanbaru, informasi serupa juga dilontarkan tetangga dan kerabat Ijah. Bermula ketika pagi Senin kemarin, Azizah mengantarkan anaknya ke sekolah menggunakan mobil Avanza nopol BM 1724 TV.

Saat hendak pulang di persimpangan Jalan Parit Indah, korban dicegat pelaku yang diduga mengenali korban dan tinggal di komplek perumahan yang sama, di persimpangan jalan Parit Indah, tepatnya di dekat Gedung Guru. Tidak menaruh curiga, korban kemudian memberikan tumpangan.

Namun saat mobil sudah masuk ke area perumahan, pelaku kemudian meminta korban memutar arah keluar dari perumahan. Karena korban menolak, pelaku pun memukul kepala korban. Dalam kondisi tidak berdaya, korban kemudian disandera dan dibawa ke Bukittinggi.

Menurut salah seorang keluarga korban, Dodi, ia sempat berkomunikasi dan menanyakan kondisi korban. "Tadi sempat berkomunikasi. Katanya kepalanya bagian belakang sebelah kanan luka akibat dipukul, " ungkap Dodi.

Menurutnya, korban selama ini tinggal berdua dengan anaknya Alya yang kini duduk dikelas 5 Sekolah Dasar (SD). Sementara, suami korban sudah lama meninggal dunia.

Salah seorang tetangga korban bernama Dina menyebutkan, kalau pagi itu, korban sempat membeli kue. "Tidak ada firasat apapun saya lihat. Siangnya sekitar pukul 13.00 WIB saya mendapat kabar kalau ibu kena rampok, " kata Dina.(h/dod)