Unand Miliki 737 Tenaga Kerja Honorer

Unand Miliki 737 Tenaga Kerja Honorer

Padang (HR)-Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat (Sumbar) saat ini memiliki 737 orang tenaga kerja honorer dengan jenjang pendidikan yang berbeda mulai SMA hingga Magister.

"Dari jumlah tersebut, rektorat menjadi penyerap tenaga honorer terbanyak yakni mencapai 374 orang hingga 2015," kata Kepala Sub Bagian Humas dan Protokol Unand Eriyanty, di Padang, Selasa.

Berdasarkan laporan dari bidang Umum dan Keuangan banyaknya tenaga honorer di pusat Unand tersebut karena menumpuknya tugas di bagian rektorat.

Mengingat terbatasnya sumber daya tenaga kependidikan serta bidang yang dilakoni cukup banyak, keperluan tenaga honorer menjadi mendesak.

"Selain rektorat, Fakultas Kedokteran dan Ekonomi menjadi pemakai jasa tenaga honorer yakni berjumlah tujuh dua dan lima tiga orang," katanya.

Sementara untuk unit kerja yang paling sedikit menggunakan jasa tenaga honorer yakni Fakultas Teknologi Informasi sebanyak enam orang dan Ilmu Budaya sembilan orang.

Rata-rata tenaga honorer yang bekerja di Fakultas ditempatkan pada bagian administrasi dan laboratorium, katanya.

"Pemberian honor dan insentif masing-masing tenaga kerja berbeda setiap unit," katanya.

Hal tersebut disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki masing-masing unit. Selain itu juga berdasarkan durasi dan keketatan kerja masing-masing tenaga honor tersebut.

"Secara atribut tenaga honorer tersebut disamakan dengan Pegawai Negeri Sipil," katanya.

Hal tersebut bertujuan untuk menyeragamkan dengan PNS termasuk kinerja dan insentif seperti pemberian uang makan dan sebagainya, ucapnya.

Sementara itu salah satu tenaga honor Hendra menilai saat ini belum ada keseragaman antara satu pegawai dengan yang lainnya pada unit yang berbeda.
Yang dimaksud keseragaman tentunya sesuai dengan pendidikan terakhirnya.

Dia menyebutkan pada beberapa unit tertentu terdapat tenaga honorer dengan pendidikan S1 hanya dibayar di bawah Upah Minimum Rata-rata.
Bahkan gajinya sama dengan tenaga honorer tamatan SMA sederajat.

"Sudah seharusnya pimpinan Unand berlaku adil terhadap masalah tersebut," katanya.(ant/rio)