Pemberlakuan MEA Belum Menggeliat di Sumut

Pemberlakuan MEA Belum Menggeliat di Sumut

MEDAN  (HR)– Kebijakan pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN yang sudah diberlakukan di awal tahun 2016 ini belum memperlihatkan geliat yang signifikan. Geliat yang dimaksud yang paling terlihat adalah adanya tenaga kerja asing yang mulai bekerja di Provinsi Sumatera Utara.

Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, Rabu (6/1), mengatakan, kehadiran tenaga kerja asing tersebut merupakan indikator yang mudah dilihat oleh masyarakat pada umumnya.

“Saya menilai pada dasarnya sebelum MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) pun kita sudah terbuka dengan investasi asing. MEA hanya mempertegas dan lebih membuat arus barang dan jasa lebih leluasa keluar masuk ke wilayah ini. Jika Sumut menarik baik dari sisi investasi maupun sebagai pasar, tentunya akan langsung terlihat geliat investasi di wilayah ini. Hanya saja saya menilai pemberlakukan MEA ini tidak akan secara langsung ataupun instan akan dimanfaatkan dengan arus tenaga kerja yang signifikan,” terang Gunawan.

Ia menerangkan, pemberlakukan MEA bisa saja tidak dirasakan di wilayah Sumut jika daerah tersebut dinilai tidak menguntungkan, baik itu untuk investasi ataupun bagi pencari kerja asing. Artinya kondisi tersebut bisa terjadi jika Sumut memang tidak memiliki daya tarik dan tertinggal dibandingkan dengan wilayah lain walaupun kemungkinan tersebut sebuah keniscayaan.

“Kita lihat dahulu bagaimana pemerintah pusat dan daerah memperbaiki masalah struktural ekonomi di wilayah ini. Sejauh ini ada progres positif  terkait dengan pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar. Saya optimis upaya-upaya seperti ini akan mampu menarik investasi asing khususnya dari wilayah ASEAN,” tuturnya.

Ia menambahkan, terkait dengan peran Bank Indonesia, Gunawan berpendapat bahwa pengendalian sejumlah indikator makro ekonomi perlu untuk ditingkatkan. Daya saing itu tidak hanya unggul jika hanya memperbaiki infrastruktur ataupun membuat regulasi baru.

Namun, dengan kestabilan nilai tukar Rupiah inflasi yang sangat rendah tentunya akan membuat sinergi antara sektor rill dan keuangan terjalin cukup baik.(wol/ivi)