Harga Minyak Mentah Anjlok Ganggu Kinerja KKKS

Harga Minyak Mentah Anjlok Ganggu Kinerja KKKS

JAKARTA (HR)- Anjloknya harga minyak mentah dunia memengaruhi kinerja dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Kondisi itu membuat Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melakukan pertemuan dengan pihak KKKS.

"Pekan lalu kami diskusi dengan mereka degan melihat perkembangan harga minyak dibawah US$ 50 per barel. Beberapa KKKS menyatakan ada beberapa pengeboran dihentikan, ada yang usulkan untuk mengkaji ulang," jelas Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (28/01).

Ia mengatakan, pihaknya meminta KKKS untuk menghitung ulang mengenai komponen biaya yang terpengaruh harga minyak dunia. Hasil perhitungan ulang itu, uahar dia, akan dimasukan ke dalam revisi work plan and budgeting (WPnB) KKKS. Dia memperkirakan lifting minyak tahun ini berkisar 810 ribu hingga 825 ribu barel per hari.

"Jadi range lifting minyak yang optimis itu 810-825 ribu bph. KKKS sedang review ulang karena memperhatikan turunnya harga minyak," tegas dia.

Anggota Komisi VII dari fraksi Golkar Dito Ganinduto mengatakan harga minyak mentah dunia yang terus melemah hingga ke level US$ 40 per barel akan mempengaruhi kinerja KKKS. Ia mempertanyakan apakah pemerintah sudah mempertimbangkan faktor tersebut dalam menetapkan lifting dalam Rancangan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (RAPBN) Perubahan 2015.(ilc/ara)