Kasus Perdagangan Manusia dan Mucikari

Pekan Depan, Papi Dion Disidang

Pekan Depan, Papi Dion Disidang

PEKANBARU (HR)-Dion Naldi, tersangka dalam kasus perdagangan manusia dengan modus mucikari online, dijadwalkan akan menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Pekanbaru, pekan depan.

Demikian diungkapkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ivan Yoko Wobowo dari Kejaksaan Negeri Pekanbaru, Jumat (11/12). Dikatakan Yoko, pihaknya telah menerima pemberitahuan mengenai jadwal sidang perdana dari pihak pengadilan.
"Kalau tidak salah, sidang perdananya pada Selasa (15/12). KM (Ketua Majelis,red)-nya Ibu Sorta (Sorta Ria Neva,red)," ungkap Yoko kepada Haluan Riau di ruang kerjanya.

Dalam persidangan perdana tersebut, lanjut Yoko, akan mendengarkan surat dakwaan yang akan disampaikannya. "Kita usahakan langsung menghadirkan saksi-saksi," lanjut Yoko.

Saksi-saksi dimaksud, sebutnya, adalah wanita-wanita yang diduga 'diperdagangkan' oleh Dion dalam praktek prostitusi online yang disangkakan terhadapnya.

"Sekitar 7-9 oranglah. Tergantung keadaan nantinya," pungkas Yoko.
Dalam kasus ini, selain dijerat dengan Undang Undang Perdagangan Manusia Nomor 21 Tahun 2007, Papi Dion biasa calon terdakwa tersebut disapa, juga diancam dengan Pasal 506 KUHPidana tentang mucikari. Kedua pasal tersebut dikenakan kepada Dion karena yang bersangkutan melakukan dua kegiatan yang diatur dalam aturan tersebut.

Selain melakukan dugaan perdagangan manusia, Dion juga melakukan tindak pidana mucikari atau dengan kata lain mengambil keuntungan dari pelacuran perempuan, dengan ancaman maksimal 15 tahun.

Sebelumnya, Dion dibekuk Tim Opsnal Polresta Pekanbaru ketika bertransaksi di sebuah hotel mewah di Jalan Riau. Turut diamankan 4 wanita bersama Dion, dan sedang diperiksa intensif sebagai saksi.

Berdasarkan penyidikan Polresta Pekanbaru, Dion diketahui mempunyai 100 lebih 'anak asuh' yang rata-rata berasal dari kalangan mahasiswi. Dion menawarkan mahasiswi itu kepada kalangan menengah keatas Rp2,5 juta hingga Rp8 juta. Nilai itu short time atau bercinta dengan durasi pendek.

Biasanya, pelanggan setelah memesan menunggu di sebuah hotel yang telah disepakati. Kemudian, Dion mengantarkan mahasiswi tadi dan di hotel itulah dilakukan transaksi.

Pelanggan mau merogoh koceknya lantaran Dion menyuguhkan gadis yang masih belia dan berstatus mahasiswi dari berbagai universitas di Pekanbaru.

Dion sudah menjalankan bisnisnya selama 2 tahun belakangan. Dia juga dikenal sebagai pemain lama dan bisa disebut cukup top di kalangan pelanggan. Rata-rata usia wanita yang ditawarkannya berusia 20-25 tahun. Bahkan Dion juga melayani permintaan untuk luar kota, seperti Batam dan Jakarta.(dod)