Rumah Warga Hanyut Terseret Air
BANGKINANG (HR)-Banjir yang melanda Kabupaten Kampar, masih berlanjut. Pada Minggu (29/11) pagi kemarin sekitar pukul 07.00 WIB, banjir bandang kembali menerjang sejumlah desa di wilayah Kecamatan Kampar Kiri Hulu. Akibatnya, sejumlah rumah warga hanyut terseret air.
Tidak hanya itu, banjir juga merusak sejumlah fasilitas umum seperti jalan dan jembatan, sementara puluhan rumah warga lainnya terendam.
Selain di Kampar, banjir juga masih merendam sejumlah kawasan di Kabupaten Rokan Hulu. Perkembangan terakhir, sejauh ini masih ada tiga kecamatan yang masih terendam, sejak banjir mulai melanda pada awal pekan lalu.
Seperti dituturkan Ari Wispinaldo, warga Rantau Kampar Kiri, banjir membuat tujuh desa di jalur Tanah Merah terancam rawan pangan. Hal itu disebabkan akses jalan menuju desa tersebut rusak parah dihantam banjir sehingga tidak bisa dilalui.
Kerusakan jalan itu ada di Desa Deras Tajak, Tanjung Karang, Batu Sasak,Lubuk Bigau, Kebun Tinggi, Tanjung Permai dan Pangkalan Kapas. Tidak hanya merendam rumah, banjir juga membuat puluhan ton karet milik warga hanyut.
Dikatakan, dari informasi yagn diterimanya dari warga Kepala Desa Batu Sasak, Irwan Hanus, ada tiga desa yang terendam banjir yaitu Desa Deras Tajak, Batu Sasak dan Desa Tanjung Karang.
Di Desa Deras Tajak, ada 15 unit rumah yang terendam banjir, 2 rumah hanyut, 3 rumah dan 1 jembatan rusak. Selanjutnya, di Desa Batu Sasak 15 unit rumah yang terendam banjir, 1 musala rusak, sekitar 10 ton karet masyarat hanyut dan 1 jembatan putus. Sedangkan di Desa Tanjung Karang ada 15 unit rumah yang terendam banjir, dan sekitar 10 ton karet masyarakat hanyut.
"Itu baru data sementara yang saya tahu. Karena komunikasi di sana, sinyal seluler sangat susah sekali. Sekarang saja saya masih susah menghubungi mereka," ungkapnya.
Ari berharap agar pemerintah provinsi dan daerah segera turun dan melihat langsung kondisi di lapangan. Khususnya memberikan bantuan sembako serta alat berat untuk memperbaiki akses jalan dan jembatan yang rusak tersebut.
"Kalau tak ada bantuan dalam dua hari ini, maka warga akan kelaparan," ungkapnya.
Belum Terima Data
Sementara itu, Camat Kampar Kiri Hulu Nuzum Ashal, hingga Minggu sore kemarin mengaku masih dalam kondisi sakit dan belum menerima data resmi terkait banjir di wilayah yang dipimpinnya tersebut.
Dia juga belum bisa memastikan bencana banjir yang terjadi di sebagian desa di Kampar Kiri Hulu adalah benar-benar banjir bandang.
"Saya sampai saat ini masih menunggu laporan resmi dari kepala desa di sana. Saya minta kepada kepala desa tadi datanya lengkap karena nanti itu untuk laporan resmi kepada Dinas Sosial, BPBD Kampar dan provinsi," terangnya.
Nuzum juga belum bisa memastikan, apakah banjir yang terjadi Minggu pagi kemarin adalah banjir bandang. "Terkadang laporan di media kadang-kandang dibesar-besarkan. Nah itu yang kita tunggu informasi pastinya," ujar Nuzum.
Namun demikian Nuzum mengakui telah melakukan pembicaraan dengan beberapa kepala desa agar melakukan kegiatan evakuasi warga jika hal itu diperlukan guna menghindari hal yang tak diinginkan.
"Evakuasi kita minta melalui Kades, nanti laporkan juga kronologis kejadian, lampirkan juga dokumentasi kerusakan itu," katanya.
Nuzum juga mengakui dia sangat sulit berkomunikasi dengan sejumlah kepala desa di wilayah kerjanya karena terbatasnya akses signal untuk melakukan pembicaraan melalui handphone di sejumlah desa.
Sejauh ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar Irtarius belum bisa dikonfirmasi. Ketika dihubungi, hape yang bersangkutan sedang tidak aktif. Sedangkan Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kampar Muhammad Nasir mengaku masih mencari data pasti mengenai bencana banjir di Kampar Kiri Hulu.
3 Kecamatan Terendam
Sementara itu, Kepala BPBD Rohul, Aceng Hardiana, mengatakan sejauh ini banjir masih merendam tiga kecamatan, yakniBonai Darussalam, Rambah Samo dan Kecamatan Kepenuhan. Hal itu disebabkan masih tinggi curah hujan sehingga membuat anak sungai di tiga kawasan itu meluap.
Daerah yang terendam banjir di Kecamatan Rambah Samo, yakni Desa Lubuk Napal, di Kepenuhan Desa Bunga Tanjung, dan daerah Jurong Kecamatan Bonai Darussalam. Menurut Aceng Hardiana, jumlah rumah yang terendam banjir hari ini belum bisa dipastikan, karena pihaknya belum bisa turun ke lapangan. Hal itu disebabkan kendaraan operasional BPBD Rohul mengalami kecelakaan di Bonai Darussalam, belum lama ini.
Ditambahkannya, sesuai koordinasi dengan BMKG Riau, bahwa musim hujan yang melanda wilayah Rokan Hulu, akan berlangsung selama November dan Desember. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat Rohul Untuk itu dia menghimbau kepada masyarakat khususnya yang supaya tetap waspada. Karena bencana banjir tidak bisa dipastikan kapan datangnya. (hir, gus)