Paslon Kecewa, KPU tak Siapkan Waktu Salat

Paslon Kecewa, KPU  tak Siapkan Waktu Salat

BAGANSIAPIAPI (HR)-Debat Publik Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum, molor. Hal ini karena KPU tidak mengalokasikan waktu kepada Paslon untuk mengerjakan ibadah Salat Azhar.

Akibatnya, debat kandidat sempat molor karena Paslon nomor urut 3, yakni H Syafruddin-M Ridwan, turun dari podium dengan meminta izin kepada moderator untuk istirahat guna mengerjakan ibadah Salat ashar. Paslon nomor urut 3 turun dari podium pelaksanaan debat publik, saat acara sesi tanya jawab antar paslon tengah berlangsung.

Sebagaimana yang diketahui, sesi tanya jawab antar paslon ini, moderator hanya memberikan waktu selama 2 menit untuk memberikan pertanyaan, maupun menjawab soalan dari tiap-tiap paslon.

"dua menit, dua menit dan dua menit terus, kapan istrahatnya untuk mengerjakan ibadah Salat, saya bukan kafir yang tidak tahu jadwal salat," kata Paslon, Syafruddin, sembari turun dari podium untuk menuju masjid terdekat.

Menyikapi hal tersebut, Panitia Pengawas (Panwas) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), menilai molornya waktu kegiatan pelaksanaan debat publik Paslon Bupati dan wakil Bupati Rohil menandakan masih lemahnya manajemen waktu yang dikelola KPU Rohil.

"Bayangkan saja, ada paslon yang turun dari podium saat pelaksanaan debat publik tengah berlangsung. Parahnya, waktu Salat Ashar yang mau dikerjakan oleh Paslon itu waktunya sudah mendekati Magrib," kata Ketua Panwas Rohil, Jaka Abdillah, Sabtu (28/11).

Jaka menilai, manajemen waktu yang dikelola KPU Rohil masih lemah, sehingga pelaksanaan debat publik terjadi kemoloran. "Seharusnya KPU mengalokasikan waktu untuk paslon mengerjakan ibadah salat, sehingga acara debat publik tidak terputus.

Ini suatu pertanda buruknya pelayanan yang diberikan, serta ketidakseriusan pihak KPU dalam menyelenggarakan debat publik," beber Jaka.

Dilanjutkan Ketua PWI Rohil ini, mengenai pelaksanaan debat publik, dirinya menilai visi dan misi yang disampaikan setiap paslon sangat bagus dan sesuai dengan kaidah yang ada untuk membangun Rohil lima tahun ke depan.

Selain itu, penyampaiannya juga cukup bagus tanpa ada yang menjatuhkan paslon lain. "Memang ada sedikit sentil menyentil, namun itu hal yang biasa dalam debat publik," pungkasnya.(zmi)