Di Pelalawan

Penderita HIV/AIDS Terdata Sebanyak 155 Penderita

Penderita HIV/AIDS Terdata Sebanyak 155 Penderita

Pangkalan Kerinci (HR)-Jelang memperingati hari HIV/AIDS yang jatuh tanggal 1 Desember, di Kabupaten Pelalawan tercatat ada 155 orang yang terjangkit virus Human Immunodeficiency Virus.

Dari jumlah tersebut, 56 diantaranya sudah dipastikan menderita penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

"Dan 25 diantaranya yang terkena penyakit AIDS itu sudah meninggal. Tapi jika kita bertanya berapa jumlah penderita virus HIV di daerah ini ya 155 itu," terang Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Pelalawan, Asril SKM, pada media ini via selulernya, Jumat (27/11).

Asril menjelaskan AIDS sendiri merupakan kumpulan dari gejala dan infeksi atau biasa disebut sindrom yang diakibatkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia karena virus HIV. Sementara HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang dapat melemahkan kekebalan tubuh pada manusia.

"Jadi orang yang sudah terkena virus HIV bisa dipastikan dia akan menderita ADIS," tegasnya.

Di Riau sendiri, sambungnya, tahun lalu, Kabupaten Pelalawan berada di urutan keempat. Namun tahun 2015, pihaknya belum mengetahui dengan jumlah penderita sebanyak itu, daerah ini berada di urutan keberapa. Karena hal tersebut, biasanya akan dikeluarkan oleh KPA Provinsi.

"Namun untuk kasus HIV/AIDS, biasanya kecenderungannya tiap tahun meningkat. Pasalnya, kasus penderita HIV/AIDS fenomena yang terjadi adalah fenomena gunung es. Artinya, hanya bagian atasnya saja yang tampak namun jika kita tak menggali ke dalam maka tak ditemukan jumlah penderita HIV/AIDS yang sebenarnya," ujarnya.

Persoalannya, lanjutnya, kasus penderita HIV/AIDS ini pihaknya tak bisa memaksa seseorang untuk memeriksakan diri atau tes darah. Karena hal ini biasanya kesadaran sendiri untuk melakukan cek-up atau general cek-up.

Dan biasanya, ketika seseorang melakukan tes darah atau general cek-up, baru ditemukan indikasi terkena virus HIV."Dan lagi, etikanya kita memang tak bisa mengekspose nama penderita jika seseorang telah dinyatakan terkena virus HIV," katanya.

Ditanya soal antisipasi dari KPA dan Diskes sendiri, Asril menjelaskan untuk KPA pihaknya telah mendatangi sekolah-sekolah dan kelompok-kelompok resiko tinggi guna memberikan sosialisasi terkait bahayanya penyakit HIV/AIDS. Karena itu, salah satu upaya pihaknya adalah jika tak bisa diobati maka lebih baik mencegah. (pen)