TELUK KUANTAN (HR)-Dinas Tanaman Pangan melaksanakan program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPPTT) di Kuantan Tengah, Sentajo Raya dan Gunung Toar dengan luas areal 1.000 hektare. Pola ini untuk menjaga ketahanan pangan.

"Kemarin kami sudah melaksanakan Rolek Padang di Seberang Taluk ," ujar Kepala Distangan Maisir, Selasa (17/2) di Teluk Kuantan. Rolek Padang merupakan tradisi masyarakat sebelum turun ke sawah, meminta keberkahan.

Penerapan pola GPPTT mendapat bantuan dari pemerintah pusat berupa bibit dan pupuk. Tidak hanya itu, petani juga diberikan uang insentif Rp500 ribu per hektare, ditambah dana perkumpulan kelompok. "Pupuk

"Kalau bantuan pestisida, Pemkab yang mengadakan. Pusat hanya menganggarkan pupuk dan bibit," ulas Maisir.
Pola penerapan GPPTT ini, bertujuan untuk mencapai IP 200, dimana dalam setahun petani diwajibkan melakukan penanaman dua kali, jika tidak petani akan mendapat sanksi.

"Dengan adanya pola ini, berharap terjadi peningkatan produksi, sekurang-kurangnya 0,5 ton per hektare. Artinya, produksi yang biasanya hanya 4,5 ton per hektare harus mencapai 5 ton," urai Maisir. Untuk tahun pertama sengaja dilakukan di tiga kecamatan, karena daerah tersebut yang siap melaksanakan. (mg2)