Situs Kota China di Medan Ganti Nama Jadi Situs Kota Lama

Situs Kota China di Medan Ganti Nama Jadi Situs Kota Lama
MEDAN (HR)-Museum Situs Kota China yang terletak di Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, akan berganti nama menjadi Museum Situs Kota Lama.
 
Pendiri museum, Ichwan Azhari, mengatakan, nama Kota China dianggap telah menyimpang dari sejarah. Hal itu diketahui setelah penelitian yang dilakukan oleh peneliti Inggris Edward Mc Kinnon selama beberapa tahun terakhir, menunjukkan bahwa yang pertama sekali menjejakkan kaki di kawasan tersebut bukan orang China.
 
Penabalan nama baru tersebut rencananya akan dilakukan besok, Selasa (24/11), bertepatan dengan kunjungan Mc Kinnon ke situs tersebut. Dikatakan Ichwan, yang pertama menjejakkan kaki di kawasan tersebut adalah orang-orang Tamil.
 
"Itu nama yang salah dari Belanda dulu. Ternyata tidak ada jejak China di situ. Orang China hanya belakangan. Orang Tamil yang pertama kali datang ke situ. Walaupun ditemukan banyak keramik China di situ, tapi orang Tamil yang membawa," ujar Ichwan kepada www.tribun-medan.com, Senin (23/11).
 
Untuk langkah pertama, pergantian nama hanya dilakukan pada museum yang didirikan oleh Ichwan.
 
 Sedangkan untuk pergantian nama kawasan situs tersebut akan menyusul belakangan. Ichwan berencana mengusulkan pergantian nama kawasan situs tersebut kepada wali kota Medan yang baru nanti.
 
"Mulai dari museum dulu. Karena untuk mengubah nama (kawasan) situs itu agak sulit karena nama situs itu sudah dikenal dalam dunia arkeologi sebagai Situs Kota China," ujarnya.
 
Adapun Mc Kinnon, menurut Ichwan, merupakan peneliti pertama yang meneliti Situs Kota China sejak dari awal ditemukan artefak-artefak di kawasan tersebut.
 
"Dia menemukan bahwa yang pertama kali ke kawasan itu orang Tamil. Kemudian orang Syria (Suriah), orang Timur Tengah, orang Jawa, orang Siam. Banyak sekali etnis-etnis datang ke situ. Jadi tidak adil jika kita beri nama Kota China," katanya. (tbn/rio)