Tahanan di Mapolres Meranti

Bebas Lakukan Rutinitas Agama

Bebas Lakukan Rutinitas Agama

SELATPANJANG (HR)-Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Z Pandra Arsyad SH MSi memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi para tahanan di Mapolres, untuk melakukan ritual agama yang dianutnya.

Dikatakanb Paundra, dalam sel para tahanan itu tidak hanya duduk menunggu waktu berjalan, melainkan mereka melakukan ritual sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing.

Ada yang membaca Alquran, Alkitab dan belajar agama, bahkan mengadakan kebaktian atau Shalat sesuai dengan aturan agamanya masing-masing.

Selain itu, di dinding ruang tahanan juga diukir berbagai kaligrafi ayat ayat suci Alquran untuk memberikan kesejukan bagi tahanan yang sedang menjalani proses pemeriksaan hukum itu.

Disebutkannya, seseorang yang sedang ditahan dalam kaitan dugaan pelanggaran hukum belum sepenuhnya itu terjadi  karena keinginan hatinya.

Ada kalanya tersandung atau tertipu karena ketidaktahuannya. Atau terikut-ikut, walau tidak bisa dibantah juga memang ada kalanya orang yang sudah tahu melakukan kejahatan tapi tetap melanggarnya. Kadang  inilah yang mengantar orang ke penjara untuk menjalani hukuman.

"Jadi orang yang saat ini berada pada posisi terlibat hukum karena sebuah pelanggaran, belum tentu moralnya bejat. Walaupun akan tetap dihadapkan ke muka hukum, bahkan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dalam kesempatan itulah peran kami sebagai penegak hukum, tidak semata-mata memberikan ganjaran akibat dugaan pelanggaran hukum yang dilakukannya. Selama mereka itu dalam proses pemeriksaan di tangan penyidik, kami arahkan mereka untuk membaca kesalahan atau kekeliruan yang dilakukan selama ini," kata Paundra, Kamis (19/11).

Para tahanan dipersilahkan melakukan pendalaman iman, melalui pelajaran membaca buku-buku tentang iman, dan juga siraman rohani yang sengaja diberikan oleh rohaniawan. Sehingga setahap demi setahap mereka akan menyadari jika perbuatannya yang dilakukannya telah menyimpang dari ajaran agamanya.

"Atau sebelumnya ia tidak patuh dan taat kepada orangtuanya. Dengan kita berikan kesempatan mengenali diri lewat pendekatan keagamaan selama di sel tahanan itu, maka kita harapkan setelah proses hukum selesai di jalani nantinya mereka akan kembali menjadi manusia yang baik," tambahnya.(jos)