Semoga Jadi Pembelajaran

Semoga Jadi Pembelajaran

Kasus penganiayaan dengan pengeroyokan yang dialami sejumlah warga, hingga hilangnya nyawa seseorang bernama Salim Kancil di Kabupaten Lumajang semoga bisa dijadikan pembelajaran oleh pemerintah daerah di Kabupaten Kuantan Singingi maupun Provinsi Riau. Serta bagi aparat penegak hukum. Agar kasus serupa tidak terjadi di Kabupaten Kuansing yang saat ini tengah marak-maraknya beroperasi tambang emas di hampir setiap kecamatan.

Selain kasus Salim Kancil yang sempat menggemparkan publik, kasus lain baru-baru ini, perusakan rumah dinas bupati di Dharmasraya, Sumatera Barat. Peristiwa ini bermula dari razia yang dilakukan oleh pemerintah dan aparat gabungan karena maraknya aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di daerah tersebut.

Dari pemberitaan yang dimuat sejumlah media online di Sumbar, masalah ini muncul usai razia dilakukan ada oknum warga yang meninggal dunia akibat terjebak di dalam lubang tambang. Dari dua yang terjebak di dalam lubang, satu dinyatakan selamat dan mengalami luka bakar dan satu lagi diketahui meninggal.

Tidak terima dengan hal tersebut, sejumlah warga mendatangi rumah dinas bupati membawa jenazah rekannya yang meninggal akibat penertiban tambang emas ilegal oleh tim gabungan Polri, TNI dan Polisi Pamong Praja setempat. Padahal pemerintah dan aparat sudah mengingatkan warga untuk tidak berada di lokasi tambang dan tambang akan ditutup.

Dari dua kasus yang baru saja terjadi ini, sama-sama terkait masalah tambang emas.
Di Kuansing bukan tidak pernah ada kejadian seperti itu. Beberapa tahun lalu di Kecamatan Hulu Kuantan puluhan mobil dinas pejabat hancur dan rusak termasuk mobil yang digunakan awak media. Pelaku begitu beringas tanpa takut akan hukum. Kejadian ini juga pernah terjadi di PT TBS adanya sekelompok orang yang meyerang masuk ke dalam perusahaan.

Di kawasan Duta Palma Nusantara pos-pos securiti dibakar oleh sekelompok orang karena tidak terima mesin-mesin dompengnya ditertibkan. Yang jadi pertanyaan apakah sikap anarkis ini akan terus terjadi karena tidak terima usahanya yang ilegal diganggu?

Semua ini terjadi juga karena adanya dugaan provokator yang begitu mengompori oknum pelaku baik berasal dari pelaku penambangan maupun pengusaha bahkan oknum pejabat pemerintah sekalipun yang terlibat langsung maupun secara tidak langsung. Belum lagi mengalir isu tentang setoran yang cukup menggiurkan dari aktivitas tambang emas ini.

Meskipun Kuansing dikelilingi sungai baik kecil maupun besar, namun hal ini mungkin tidak akan dirasakan lagi oleh generasi akan datang yang akan sulit mencari aliran sungai yang jernih dengan lingkungan masih terjaga dengan baik. Lingkungan diprediksi akan hancur akibat perbuatan tangan manusia sendiri.

Saat ini usaha pelestarian lingkungan berbanding terbalik dengan usaha pengrusakan lingkungan. Semakin hari kegiatan manusia lebih cenderung mengarah kepada usaha pengrusakan lingkungan dengan bersakala besar.

Mudah-mudahan ke depan kesadaran masyarakat semakin meningkat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Karena kita tahu saat ini masyarakat mengalami krisis air bersih dan ini sudah dirasakan saat musim kemarau beberapa bulan lalu.***