Produksi Industri Manufaktur Mikro Riau Turun

Produksi Industri Manufaktur Mikro Riau Turun

Pekanbaru (HR)-Badan Pusat Statisik Provinsi Riau mencatat, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan tiga  tahun 2015 mengalami  penurunan sebesar -6,87 persen  dibandingkan terhadap  triwulan tiga tahun  2014.

"Yang mempengaruhi penurunan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil terbesar terjadi pada jenis industri pakaian jadi yakni sebesar -22,81 persen," kata Kepala BPS Provinsi Riau,Mawardi Arsad, dalam keterangannya di Pekanbaru, Jumat (6/11).

Ia menyebutkan, sektor kedua terbesar yang mempengaruhi penurunan industri manufaktur mikro dan kecil itu juga berasal dari jenis industri alat angkutan lainnya sebesar -20,79 persen.
Namun, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil (IMK) triwulanan (q-to-q)  pada triwulan tiga tahun 2015 terhadap triwulan dua tahun  2015 di  Provinsi  Riau mengalami penurunan sebesar -2,90 persen.

"Hal  ini, menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan produksi pada sektor industri manufaktur skala mikro dan kecil pada triwulan tiga tahun 2015,"katanya.

"Akan tetapi pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro kecil terbesar  terjadi  pada  jenis  industri kayu,  barang  dari  kayu,  barang  dari  kayu  dan  gabus dan  barang  anyaman  dari  bambu,  rotan  dan  sejenisnya yaitu sebesar 10,93 persen,  diikuti  oleh  jenis  industri bahan  kimia  dan barang dari bahan kimia sebesar 7,98 persen pada posisi kedua," katanya.

Sementara  itu, pertumbuhan  produksi  industri manufaktur mikro kecil pada triwulan dua tahun  2015 terhadap triwulan satu tahun 2015 mengalami pertumbuhan yaitu sebesar 5,09 persen.
Ia menyebutkan, hampir semua jenis industri berskala  mikro  dan  kecil  mengalami  pertumbuhan produksi  yang negatif pada triwulan tiga tahun  2015 terhadap  triwulan dua tahun 2015, kecuali  industri  minuman, industri kayu,  barang  dari  kayu,  barang  dari  kayu  dan  gabus (tidak termasuk furniture) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya.

Sedangkan industri  yang  mengalami produksi yang negatif  pada  triwulan  tiga  tahun 2015  dibandingkan triwulan dua tahun  2015 yaitu  pada  tempat  pertama  adalah  industri barang  logam,  bukan  mesin  dan  peralatannya, diikuti  oleh  jenis  industri alat  angkutan lainnya pada tempat kedua, sedangkan pada posisi ketiga adalah jenis industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki.(ant/mel)