Meranti Tingkatkan Produksi Makanan Sagu

Meranti Tingkatkan Produksi Makanan Sagu

SELATPANJANG (HR)- Kebijakan Pemerintah Pusat untuk meningkatkan ketahanan pangan, dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap beras, terus dilakukan. Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti yakni melalui peningkatan produksi makanan berbahan dari komoditi sagu.

Sagu salah satu pangan lokal di Kepulauan Meranti yang telah lama dikonsumsi oleh masyarakat. Mulai dari tradisi zaman nenek moyang dahulu kala, hingga saat ini, makanan dari  turunan sagu menjadi ciri utama makanan khas daerah Meranti.

Apalagi Meranti memiliki hasil bumi dari perkebunan sagu yang telah menjadi komoditi utama  kepulauan tersebut. Dan saat ini tanaman ini juga kian dikembangkan bahkan dengan pengelolaan teknologie modern.

“Kita akan terus menggalakkan makanan khas dari turunan sagu, mulai dari mie sagu, sagu rendang, sagu basah, makanan sempolek, dan belasan jenis makanan untuk memperkaya pangan lokal yang menjadi bagian dari ketahanan pangan nasional,”ungkap Kepala Dinas Pertanian Peternakan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepulauan Meranti, Yulian Norwis didampingi Kabid Ketahanan Pangan Asrul Meldi, kepada Haluan Riau di ruang kerjanya Kamis kemarin.

Dijelaskan Icut, panggilan akrab Kadis DPPKP itu, pihaknya terus mendorong pengayaan bahan pangan yang menjadi pengganti  konsumsi beras bagi masyarakat.

Sagu menurutnya salah satu komoditi bahan pangan yang telah lama dikenal di kalangan masyarakat Kepulauan Meranti. Untuk itu dengan mendorong peningkatan produksi dan upaya pengayaan makanan turunan sagu tersebut nantinya ketergantungan masyarakat terhadap beras akan bisa dikurangi.

Kalau selama ini umumnya masyarakat mengonsumsi nasi 3 x 1 hari, maka dengan ajakan atau dengan pengayaan serta upaya peningkatan produksi pangan dari turunan sagu tersebut, minilal bisa mengurangi konsumsi nasi tersebut sati kali sehari.

Satu kali makan dialihkan menjadi makanan sagu. Dengan demikian, kebutuhan beras di tengah masyarakat pada akhirnya akan bisa dikurangi. Sebaliknya konsumsi sagu akan semakin bertambah.

Sebab budidaya sagu sangat sesuai dengan kultur alam yang dimiliki Meranti. Untuk itulah pemerintah juga terus memberikan dorongan untuk pertumbuhan usaha masyarakat dalam memperkaya bahan makanan turunan sagu untuk dijadikan sebagai bahan pangan lokal,”sebut Icut.

Ditambahkan Asrul, untuk tahun 2015 saat ini Pemerintah Provinsi Riau melalui anggaran APBD telah dan akan menyalurkan bantuan peralatan bagi usaha masyarakat untuk memproduksi mie sagu.

Sejauh ini ada 4 kelompok masyarakat usaha masyarakat yang akan mendapat bantuan pengembangan pangan lokal di Kepulauan Meranti.  Seperti kelompok Maju Bersama atas nama Anwar Ridwan yang berlokasi di Desa Banglas Kecamatan  Tebingtinggi.

Kemudian Kelompok Wanita Mandiri juga di Banglas  Kecamatan Tebingtinggi serta Tiga Putra dan Yakup dimana ke empat kelompok masyarakat ini akan mendapat bantuan dan dukungan dari Pemerintah Provinsi.(jos)
 
Mulai dari mesin genset, pengolah mie, dan beberapa bentuk peralatan lainnya. Sehingga kalau selama ini usaha tersebut dijalankan secara manual, ke depan mereka akan didukung oleh peralatan mesin.(jos)
Dengan demikian baik produksi maupun pemasarannya ke depan akan lebih besar dan lebih luas lagi.

 Sehingga harapan pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan menjadi nyata.(jos)