Penguatan Budaya Lokal Mendapat Dukungan Penuh dari DPRD Rohil

Penguatan Budaya Lokal Mendapat Dukungan Penuh dari DPRD Rohil

Riaumandiri.co - Anggota DPRD Rokan Hilir (Rohil) Amansyah menegaskan, DPRD mendukung berbagai upaya penguatan budaya lokal. Sehingga diharapkan terjadi penguatan karakteristik budaya yang ada di daerah Rohil. Hal itu dikatakan Amansyah berkaitan dengan Perda Kepenghuluan beberapa waktu lalu.

Di mana sesuai semangat dari perda tersebut bisa dikatakan telah menjadi penguatan untuk mempertahankan ciri khas di tingkat kepenghuluan yang dimulai dengan penggantian penyebutan nama desa selanjutnya menjadi kepenghuluan.

"Sehingga sangat penting dalam memperkuat budaya di daerah," katanya. 



Keterangan foto : Anggota DPRD Rohil Amansyah.

Berkaitan dengan perda tersebut memang telah dilakukan berbagai tahapan yang diperlukan sehingga tidak hanya layak dari segi sejarah, muatan lokal saja tapi secara materi sebagai produk peraturan sudah tepat. 

Seperti diketahui cukup banyak kearifan lokal di tingkat kepenghuluan yang perlu mendapatkan dukungan bersama baik dari masyarakat maupun dari pemerintah. 

Budaya lokal mulai dari penyebutan atau istilah yang mengambarkan karakteristik lokal, kebijaksanaan atau kearifan lokal masyarakat dalam menyikapi suatu persoalan, kemudian adanya kegiatan tertentu yang merupakan budaya maupun ritual yang perlu mendapatkan perhatian untuk dilestarikan. 

Di sisi lain jika mendapatkan perhatian dari berbagai pihak maka dipastikan apa yang menjadi budaya lokal tersebut akan bisa diwariskan secara berkelanjutan kepada generasi penerus.

Anggota DPRD Rohil juga mendukung eksistensi sejumlah elemen kemasyarakat yang pada kegiatannya intens dalam pengembangan budaya. Seperti halnya Lembaga Tepak Sirih yang acap menggelar kegiatan kebudayaan di Rohil, khususnya di Kecamatan Tanah Putih, Tanjung Melawan.

Atas sejumlah kegiatan yang digelar lembaga tersebut anggota DPRD Rohil dari Fraksi Partai Demokrat Elfa Rinda S.Pd saat ditemui di kediamannya mengatakan apresiasi yang besar kepada Lembaga Tepak Sirih yang sudah begitu giat mengenalkan budaya Rokan hilir.

"Apresiasi terkhusus untuk dinda, Rahmat Pantun, beliau Sudah banyak meluncurkan karya-karya nya baik itu Berpantun, Berpuisi, juga telah banyak membawa generasi muda untuk bergabung, ke dalam Lembaga Tepak Sirih ini khususnya kebudayaan, tari–tari tradisional, budaya daerah dan akan dipamerkan di tingkat kabupaten maupun provinsi," ujarnya.

Dirinya berharap dengan eksistensi Lembaga Tepak Sirih yang semakin terlihat dapat menggairahkan generasi muda lebih mengenal lagi ke khasanah budaya Rokan Hilir.

"Jelas ini membawa tren positif, pemuda yang peduli dengan kearifan budaya daerah, sehinga ke depanya kabupaten Rokan Hilir lebih dikenal lagi dari semua bidang terkhusus kesenian budaya," terangnya kembali belum lama ini.

Penguatan budaya lokal, khususnya budaya Melayu di Rohil saat ini sudah berlangsung masif. Satu di antaranya pelaksanaan pembekalan adat melayu kepada para calon datuk penghulu yang akan ikut Pipeng.

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) Rohil Amansyah SH, menyampaikan apresiasi pihaknya akan kegiatan tersebut. 

"Kita juga mendukung kegiatan pembekalan adat kepada sertiap bakal calon datuk penghulu. Sudah seharusnya setiap masyarakat Rohil memahami adat istiadat, terutama kepada para Datuk Penghulu," kata Amansyah kepada wartawan. 

Dijelaskan Amansyah, yang juga Ketua Pansus Perda Tata Cara Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Datuk Penghulu di Rohil, pelaksanaan pembekalan ini wajib diikuti setiap bakal calon penghulu sebelum mencalonkan diri sebagai calon penghulu. 

"Setiap bakal calon datuk penghulu yang akan maju dalam pemilihan penghulu, sebagaimana disebut dalam Perda 9 Tahun 2015, diwajibkan untuk mengikuti pembekalan adat, untuk mendapatkan warkah adat, sebagai sarat mencalonkan sebagai penghulu," terang Amansyah. 

Dijelaskan Amansyah, Perda 9 Tahun 2015 yang mewajibkan calon datuk penghulu mengikuti pelatihan dan memiliki warkah adat, bertujuan melestarikan adat istiadat Melayu. 

"Yang selanjutnya nanti mereka, para datuk penghulu itu bisa menerapkan dan menyampaikan kepada masyarakatnya. Warkah adat yang diperoleh peserta, diharap kedepan semakin meningkat pamornya, sejajar dengan ijazah," tutur Amansyah.