Sebelum 5G

Telkomsel ke-4,5G Dulu

Telkomsel ke-4,5G Dulu

DENPASAR (HR)-Tahun 2020 jaringan 5G ditargetkan mulai terimplementasi di beberapa negara. Korea Selatan, Tiongkok dan Inggris mulai mempersiapkan infrastruktur untuk mengadopsi jaringan tersebut.

Sementara itu, di Indonesia para operator masih berkutat pada optimalisasi jaringan 4G. Walau terhitung lambat, bukan berarti para operator sama sekali belum mempersiapkan diri untuk adopsi jaringan 5G.

Vice President ICT Network Management Area Jabotabek Jabar Juanita Erawati mengatakan, Telkomsel sudah mulai melirik implementasi jaringan tersebut."Kami tak pernah tidur. Saat ini memang masih dilakukan refarming untuk memaksimalkan 4G. Tapi pasti arahnya akan ke 5G," kata Juanita, Jumat (25/10) di Warung Mina, Denpasar, Bali.

Namun sebelum itu, kata Juanita, Telkomsel akan mempersiapkan diri untuk implementasi jaringan 4,5G. Jaringan tersebut dikatakan akan lebih cepat daripada 4G saat ini, namun belum bisa dikatakan sejajar dengan standar 5G.

"Sebelum 5G ada 4,5G dulu. Dia pakai infrastruktur 4G tapi kecepatannya bakal lebih cepat," Juanita menjelaskan. Belum pasti kapan jaringan 4,5G itu bisa dinikmati masyarakat. Menurut Juanita, segala proses untuk memaksimalkan 4G harus dicapai terlebih dahulu.

Saat ini, proses penataan ulang (refarming) untuk jaringan 4G pada frekuensi 1800 MHz masih dilancarkan oleh para operator. Jika jaringan 4G LTE telah mumpuni untuk frekuensi tersebut, kecepatan akses internet akan lebih memadai.

Untuk jaringan 5G, diketahui kecepatannya mencapai 20 gigabit per second (Gbps). Artinya, saat teknologi tersebut sudah diterapkan, pada praktiknya pelanggan layanan telekomunikasi akan merasakan kecepatan internet antara 100 hingga 1.000 Mbps.

Kemampuan itu memungkinkan pengguna mengakses streaming video beresolusi 4K. Virtual Reality pun bisa digunakan dengan jaringan mobile secara lancar. Jika berkiblat pada International Telecommunication Union (ITU), standar jaringan 5G mesti sanggup menyediakan kecepatan transmisi data 100 Mbps ke lebih dari 1 juta perangkat Internet of Things (IoT) dalam radius 1 kilometer persegi. (kcm/mel)