Sumsel Kembali Membara

Waspadai Asap Kembali Datang

Waspadai Asap Kembali Datang

PEKANBARU (HR)-Sebagian besar wilayah Riau diperkirakan bakal kembali diselimuti asap dalam beberapa hari kedepan.
 
Tanda tersebut terpantau pada pukul 19.00 WIB, kualitas udara Pekanbaru telah memasuki level sangat tidak sehat, meski sempat bertahan selama sepuluh jam pada level sedang.

Dalam rilis BMKG yang diterima Haluan Riau Sabtu kemarin, titik api di Sumsel mencapai 87 titik, dari total 144 titik api yang terpantau di wilayah Sumatera.

"Kalau berdasarkan arah angin, besar kemungkinan asap kebakaran lahan di Sumsel akan mengarah ke Riau, Bengkulu dan Sumbar," kata Sugari, Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru.

Untuk itu, masyarakat Riau khususnya Pekanbaru diminta untuk mewaspadai datangnya kabut asap, seperti beberapa hari sebelumnya.

Waspadai
"Kita himbau masyarakat untuk mewaspadai datangnya asap," kata Sugarin.

Data Mirip
Dari data citra satelit yang diperoleh Haluan Riau dalam beberapa hari terkahir, formasi titik api yang terpantau kemarin sore, memiliki kemiripan dengan hasil pantauan Minggu (4/10) lalu.

Hanya saja, Sugarin enggan mengkomentarinya. "Formasinya memang ada kemiripan, dan sedikit bergerak ke utara. Namun, kami hanya menyajikan data. Silahkan analisa sendiri, yang jelas ini foto citra satelit hari ini, ya seperti ini," jawabnya.

Sumber Haluan Riau, menduga ada pergerakan yang yang sistematis dalam kebakaran lahan dan hutan di Sumsel dan sekitarnya. Namun hal itu baru bersifat asumsi awal.

"Butuh data pembanding yang lebih lengkap, seperti citra satelit. Kalau dari data awal, kita mencurigai ada indikasi pembakaran yang dilakukan secara sistematis," kata sumber Haluan Riau.

Wakil Ketua Komisi II DPR yang juga politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy mengatakan persoalan kabut asap sudah masuk ranah politik sehingga perlu dibentuk Panitia Kerja (panja) Asap Kebakaran Hutan.

"Karena persoalan asap ini sudah masuk dalam wilayah politik. Sementara pemerintah tidak memilikipolutical will untuk menanggulangi percepat masalah kabut asap ini," katanya di sela-sela Training of Trainers (ToT) Empat Pilar MPR, Sabtu (10/10).

Lukman mengatakan, Komisi IV (bidang kehutanan dan lingkungan hidup) hanya menjadi bagian kecil dari persoalan asap akibat kebakaran hutan.

"Jadi mereka hanya sektoral di bidang kehutanan dan lingkungan hidup," katanya melalui siaran pers MPR.

Persoalan asap di Indonesia, lanjutnya, tidak lagi persoalan sektoral tetapi sudah menyangkut pemerintahan. Bahkan, mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal ini, mengungkapkan, gara-gara masalah asap, tumbuh kebencian terhadap pemerintah pusat karena dinilai tidak segera bertindak.

"Coba Anda baca di blog-blog media sosial. Kebencian itu sudah kentara sekali. Persoalan asap ini telah meluas menjadi kebencian daerah terhadap pemerintah pusat," jelasnya.

Anggota MPR ini juga menyebutkan, pembentukan Panja Asap di Komisi II ini, bisa didalaman masalah kabut asap dilakukan secara komprehensif.

"Jadi, pembentukan Panja di Komisi II ini diharapkan lebih komprehensif dibandingkan dengan komisi- komisi lain," ujarnya.
(yuk)