SIAK (HR)-Jauh sebelum adanya imbauan Menteri Dalam Negeri soal hidangan rapat di acara pemerintahan, Kabupaten Siak sudah terlebih dulu menghidangkan makanan tradisional khas Siak.

 

Dijelaskan Kepala BKD Siak, Lukman, Selasa (2/12), sejak awal jadi Bupati Siak, Syamsuar sudah mengimbau SKPD untuk menyajikan makanan tradisional.

 

Hanya saja Pemda Siak terkadang kesulitan memesan makanan tradisonal seperti pisang dan ubi. Pasalnya zaman sekarang ini sudah susah untuk didapatkannya. Sehingga, sesekali acara pemerintahan terpaksa menghidangkan masakan lain.

 

"Bupati selalu meminta jajarannya terus menyajikan produk tempatan. Cuma kadang-kadang makanan tradisional seperti pisang dan ubi tak ada. Makanya sesekali digantilah sama semangka, jeruk, apel dan buah lainnya," jelasnya.

 

Adanya peraturan tersebut tidak jadi masalah, jika semua SKPD diwajibkan menaati peraturan itu. Karena, makanan dari ubi bisa saja diolah dalam bentuk makanan lain dan tidak serta-merta memang harus mengkonsumsi ubi rebus tanpa diolah.

 

"Kue-kue kan banyak yang terbuat dari ubi. Kalau ubi rebus terus kan bosan. Makanya bisa dipilih jenis kue yang terbuat dari ubi, seperti tapai, nasi tiwul, getuk lindri, dan lainnya," pungkasnya.(mg1)