Penderita ISPA Capai 41 Ribu Orang

Terpapar Asap, Iqbal Meninggal

Terpapar Asap, Iqbal Meninggal

Iqbal dinyatakan meninggal dunia, Senin (5/10) sore, akibat terlalu banyak terpapar asap. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, almarhum sempat mengalami sesak nafas hebat. Setelah disemayamkan di rumah duka, jenazah Iqbal dikebumikan Selasa (6/10), di TPU Sialang Munggu, Panam, Pekanbaru.
Menurut keterangan pihak keluarga, selama ini Iqbal memang diketahui memiliki riwayat penyakit asma. Puncaknya terjadi pada Senin sore kemarin. Saat pulang dari kantor, ia menderita sakit yang hebat. Oleh keluarga, ia langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Namun Yang Maha Kuasa berkehendak lain. Nyawa Iqbal tak bisa diselamatkan lagi.


Menurut ayah Iqbal, Haji Hasan Asmal, ia sebelumnya sudah sering mengingatkan sang anak untuk selalu mengenakan masker bila keluar rumah. "Kemarin, dia tak pakai masker sehingga asmanya kambuh. Memang dia sudah menderita asma sejak SMP.

Terpapar
Ya namanya sudah takdir, kita tak bisa berbuat apa-apa," ungkapnya.
Menurutnya, Iqbal meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Dalam kehidupan sehari-hari, Iqbal adalah pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau. Di hari terakhirnya, Iqbal masih bekerja dengan sepeda motornya, meski asap pekat mengepung Kota Pekanbaru.
Dari catatan Haluan Riau, Muhammad Iqbal adalah korban kedua yang meninggal dunia akibat keganasan malapeta asap yang masih berkepanjangan di Riau. Sebelumnya, nasib serupa juga dialami Muhanum Anggriawati, bocah kelas enam SD warga Kulim. Sama halnya dengan Iqbal, sebelum meninggal, Hanum sempat mengalami gagal pernafasan. Bocah malang itu bahkan sempat dirawat di instalasi gawat darurat RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, selama seminggu.
Belasan Tumbang
Dari Kuantan Singingi, kabut asap juga terus memakan korban, khususnya dari kalangan anak-anak dan balita. Saat ini, tercatat ada 18 bayi dan anak-anak yang harus mendapat perawatan intensif di RSUD Teluk Kuantan, akibat tak kuat menahan asap.
"Sampai saat ini, sudah 18 bayi dan anak-anak yang mendapat perawatan intensif di RSUD," ujar Kepala Bidang PMK Diskes Kuansing, dr Detri Elvira.
Dikatakan, pada Selasa kemarin ada beberapa bayi yang harus masuk ruangan ICU dan harus diberi bantuan pernapasan. "Tadi ada bayi yang berumur 11 bulan yang terkena dampak kabut asap. Yang kena tidak dia sendiri, malahan abang sama ibunya juga kena," papar Detri.
"Tidak hanya anak-anak yang kena, ibu-ibu juga ada yang masuk ruangan ICU. Alhamdulillah, seluruh pasien sudah mulai membaik setelah mendapat perawatan di RSUD," ujar Detri.
Untuk seluruh masyarakat Kuansing, Detri mengingatkan agar segera datang ke rumah sakit atau puskesmas jika sudah terserang gejala ISPA. "Ini untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. "Kita tidak ingin, peristiwa yang terjadi di Pekanbaru, adanya jiwa yang direnggut asap terjadi di Kuansing," ujarnya.
41.822 Orang
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Riau, Andra Sjafril, menuturkan, hingga saat ini masyarakat Riau yang mengidap penyakit ISPA sudah mencapai 41.822 orang. Jumlah tersebut terhitung sejak 29 Juni hingga 30 September kemarin.

Namun sangat kuat kemungkinan, jumlah itu akan terus bertambah setiap hari. Hal disebabkan kabut asap di Riau masih tetap saja tebal dan pekat.

Selain menderita ISPA, sebanyak 1.918 orang menderita asma, pneumonia 739 orang, iritasi mata 2.570 orang dan iritasi kulit 3.320 orang.

"Kita tetap berharap kondisi ini tidak semakin berlarut-larut. Apalagi yang banyak terjangkit adalah anak-anak," pungkasnya.

Andra juga menambahkan, bahwa sejak kondisi asap di Riau, Diskes Riau sudah menyalurkan puluhan ribu masker kepada masyarakat. Diharapkan bagi masyarakat untuk tidak keluar rumah apabila memang tidak penting. Dengan mengurangi aktifitas diluar rumah, serta selalu mengkonsumsi air putih, sayur dan buah-buahan,"tutup Andra. (nie, grc)