IPPSP Pekanbaru Minta Pemerintah Tata Pasar

IPPSP Pekanbaru Minta Pemerintah Tata Pasar

PEKANBARU (HR)-Ikatan Pedagang Pasar Seluruh Kota Pekanbaru yang mewadahi pedagang di pasar tradisional, meminta penataan pasar yang ada dan mengembalikan pedagang kembali ke pasar yang resmi.

 Karena dari imbas munculnya pasar tidak resmi mempengaruhi gairah pasar yang ada.

Selain itu, perwakilan para pedagang di sejumlah pasar di Kota Pekanbaru ini meminta dilakukan pengawasan, dalam penataan pedagang ke depannya dapat berjalan, agar pedagang yang biasa berjualan di pasar lama, seperti Pasar Kodim, Pasar Pusat dan lainnya, dapat kembali bergairah.

 Hal ini mengingat kondisi pasar yang belakangan ini sepi pengunjung.

Indra Mulyadi, Ketua IPPSP, kepada wartawan mengatakan, dalam persoalan yang dihadapi para pedagang saat ini, akibat munculnya pasar dadakan yang tidak terbendung akhir-akhir ini, membuat dagangan menjadi sepi. Para pedagang meminta agar setiap pasar yang ada digairahkan lagi.

"Yang paling inti, persoalan pedagang yang terjadi saat ini adalah, belum adanya penataan pasar, sehingga pasar yang ada menjadi sepi. Kita ingin keberadaan pasar yag ada, baik pasar pemerintah maupun swasta kembali bergairah, salah satunya juga menertibkan pasokan barang dagangan yang tidak terkontrol masuk ke Pekanbaru, sehingga pedagang tempatan jadi terjepit," ujar Indra, Jumat (2/10).

Selain itu kata Indra, IPPSP, pihaknya hanya bertujuan membangkitkan gairahnya pasar dan membekap kepentingkan pedagang guna mensinergikan program pemerintah dengan para pedagang.

Kita yakin sepinya pasar, akibat dari munculnya pasar dadakan, yang tidak terkontrol pertumbuhannya," sebutnya.

Selain itu, mengenai wacana peremajaan pasar oleh pemerintah, IPPSP meminta pemerintah perlu lakukan kajian, karena bagi pedagang yang terpenting bukan fasilitas semata, namun lebih kepada bagaimana pasar tersebut tertata.

"Peremajaan sah saja, namun tidak ada guna jika pasar terkesan tidak bergairah, karena kekawatiran pedagang ketika aktifitas jual beli menurun," imbuhnya. (ben)