4 Oktober, JH Riau kembali ke tanah air

Terganggu Asap, Disiapkan Jalur Laut

Terganggu Asap, Disiapkan Jalur Laut

PEKANBARU (HR)-Seluruh jamaah haji asal Riau, saat ini sudah menuntaskan proses ibadah haji di Makkah al Mukarramah. Sesuai jadwal yang telah disusun, para jamaah haji asal Riau akan dipulangkan ke Tanah Air mulai 4 Oktober mendatang.


Terganggu
Terkait aktivitas penerbangan di Bumi Lancang Kuning yang hingga kini masih terganggu kabut asap,
pemerintah telah mengambil ancang-ancang. Bila tidak mungkin membawa jamaah haji (JH) Riau dari Embarkasi Batam ke Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru atau bandara lain di daerah, maka jalur perpulangan diubah melalui angkutan laut.

Caranya, dari Embarkasi Batam, para JH Riau dibawa dengan speed boat menuju Pelabuhan Buton, Kabupaten Siak. Dari tempat itu, para JH kemudian pulang ke daerah masing-masing dengan menggunakan bus.

Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Riau, Tarmizi Tohor, Rabu (30/9), sesuai jadwal, proses perpulangan para JH Riau dimulai sejak tanggal 4 hingga 10 Oktober. "Para jamaah haji kita akan dipulangkan secara bertahap," terangnya.

Untuk yang pertama sekali dipulangkakan adalah para JH yang tergabung dalam Kloter 2 Embarkasi Batam. JH dalam kloter ini berjumlah 444 orang, yang berasal dari Kabupaten Bengkalis dan Rokan Hulu.

Dari Jeddah, mereka berangkat tanggal 4 Oktober dan sampai di Embarkasi Batam pada keesokan harinya, tanggal 5 Oktober. Setelah menginap sehari di Batam, mereka akan dipulangkan melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Dijelaskan Tarmizi Tohor, untuk kloter selanjutnya akan terus berdatangan secara bertahap, hingga diakhiri para JH yang tergabung dalam Kloter 10 Embarkasi Batam. Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Kemenag, perpulangan antarkloter berjak dua hari. "Jamaah lainnya nanti menyusul sesuai kloter," ujarnya.

Siapkan Jalur Laut
Ketika disinggung mengenai kabut asap tebal yang masih menyelimuti wilayah Riau sehingga dikhawatirkan penerbangan dari Batam ke Pekanbaru akan terganggu, Tarmizi mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi.


"Kita sudah siapkan jalur laut. Jadi, para JH kita angkut dengan menggunakan kapal dari Batam hingga ke Pelabuhan Buton, Siak. Dari sana, dijemput dengan bus dan kemudian dibawa ke daerah mereka," terangnya.

7 Meninggal
Ditambahkan Tarmizi Tohor, selama pelaksanaan haji di Tanah Suci tahun ini, jumlah JH asal Riau yang meninggal dunia sebanyak 7 orang. Semua akibat sakit.

"Jadi jamaah kita tidak ada yang meninggal akibat tragedi crame, maupun tragedi Mina. Memang ada satu yang diberitakan meninggal akibat tragedi Mina, tapi setelah dikonfirmasi jamaah asal Pekanbaru itu meninggal karena sakit," jelas Tarmizi Tohor. (nur)