50 Mahasiswa Terancam Putus Kuliah

Ancam Duduki Kantor Bupati

Ancam Duduki Kantor Bupati

SIAK (HR)-Mahasiswa Sekolah Ilmu Kesehatan Al-Insyiriah mengancam akan menduduki Kantor Bupati Siak, jika dalam hearing komisi I DPRD Siak, Senin (19/1). Permasalahan beasiswa mereka tidak ditemukan solusi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, mahasiswa Stikes Al-Insyiriah melapor ke DPRD Siak. PAsalnya 50 mahasiswa asal Siak beasiswanya dicabut. "Hari ini (kemarin, red) kami dipanggil Dewan, hearing dengan Dinas dan Pemerintah.

Mencarikan solusi, kami terancam putus kuliah, karena biasanya mahal. Sebelumnya kami dijanjikan diberi beasiswa 4 tahun harus lulus," terang Wulan, seorang mahasiswa Stikes Al-Insyiriah.

Senada disebutkan rekan Wulan yang enggan disebutkan namanya, ia mengancam, jika pemerintah tidak bisa mencarikan solusi, mereka mengancam akan demo ke Kantor Bupati. "Jika hearing tidak selesai, kami akan ramai-ramai ke kantor Bupati, melakukan demo," ujarnya. Sumber ini menjelaskan, Stikes Al Insyirah yang terletak di kota Pekanbaru berdiri dari kerja sama Pemkab Siak. Mereka merupakan angkutan pertama di Stikes tersebut. "Mahasiswa Stikes 80 persen dari Siak, tiap angkatan ada 100 orang lebih mahasiswa baru dari Siak. Perjanjian awal, bagi pelajar yang tidak mampu, dibiayai kuliah gratis di Stikes ini sampai lulus. Kami diberi waktu 4 tahun, jika 4 tahun tidak lulus, selanjutnya biaya sendiri," terangnya.

Seumber ini mengaku sudah berulang kali mengadukan permasalahan de DPRD Siak. Tahun sebelumnya juga telah digelar hearing terkait pemungutan uang praktek. "Dulu pernah juga hearing, kami diminta bayar uang praktek, namun fasilitas praktek yang kami dapat tidak sesuai dengan nilai yang kami bayarkan," ujarnya.

Kali ini, lanjut sumber satu ini, ia dan rekannya juga sedang melakukan PKL ke suatu desa. Untuk PKL ini mahasiswa penerima beasiswa diknakan biaya Rp1,3 juta dan yang bukan penerima beasiswa dikenakan biaya Rp2,1 juta.  

"Saat kami ke lapangan, ada yang aneh, dalam laporan biaya sewa rumah tempat kami menginap Rp1 juta lebih, sementara saat kami tanya ke yang punya rumah hanya Rp200 ribu. Ada juga biaya sewa lapangan, masyarakat setempat bilang lapangan dipinjamkan geratis. Ada kejanggalan di sini," ujarnya. Ketua Komisi I DPRD Siak, Sujarwo saat dikonfirmasi membenarkan rencana hearing tersebut. Pihak DPRD Siak telah mengirimkan surat, memanggil Disdikbud terkait penyelenggaraan Stikes Al-Insyiriah tersebut. (lam)