Terganggu Kabut Asap

112 JCH Khusus Terbang Melalui BIM

112 JCH Khusus Terbang Melalui BIM

PEKANBARU (HR)-Para tamu Allah yang akan melaksanakan ibadah haji pada tahun ini, termasuk pihak yang dirugikan akibat maraknya kabut asap di Riau.

 Seperti yang dialami 112 orang jamaah calon haji khusus asal Pekanbaru. Mereka terpaksa harus terbang ke Jakarta melalui Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat.

Hal itu disebabkan pesawat tidak bisa berangkat langsung melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, yang hingga saat ini masih terganggu kabut asap.

Kondisi itu dibenarkan Ibnu Masud, pengelola travel haji dan umrah yang membawa rombongan JCH khusus tersebut, Selasa (15/9).

"Kami terpaksa lewat jalur darat dari Pekanbaru menuju Padang menggunakan tiga bus dengan perjalanan selama 8 jam. Ini kami lakukan, karena pesawat Garuda tidak bisa mendarat di Pekanbaru," terangnya.

Dikatakan, bila merunut jadwal yang telah disusun, 112 JCH khusus itu seharusnya berangkat ke Jakarta dari Bandara SSK II Pekanbaru, pada Senin (14/9).

 Namun karena jadwal penerbangan terganggu kabut asap, akhirnya diputuskan pemberangkatan dilakukan dari Padang.

"Padahal kami sudah bayar hotel di Jakarta untuk menginap para JCH. Karena harus menunda sehari, biaya yang kami keluarkan Rp30 juta di hotel akhirnya hangus," kata Ibnu.

Menurut Ibnu, para CJH khusus, tadi malam sekitar pukul 00.00 WIB sampai di Padang. Menginap semalam, baru tadi siang rombongan ini berangkat dengan maskapai Garuda dari Bandara Internasional Minangkabau.

"Baru sore ini kami tiba di Jakarta. Besok siang baru CJH diberangkatkan ke Jeddah," kata Ibnu.

Persiapan Armina                
Dari Makkah al Mukarramah, para JCH asal Riau sudah mulai melakukan persiapan untuk ibadah di Armina. Di antaranya para JCH mengikuti manasik untuk wukuf di Arafah serta mabit di Muzdalifah dan Mina.

 Dalam persiapan itu, para JCH juga diberi tausiyah yang intinya mengingatakan JCH Riau selalu bersabar dan tawakkal kepada Allah SWT selama penyelenggaraan rangkaian ibadah di Armina.     
                      
Menurut Ketua Kloter 6 Syamsul Erfan, pemantapan manasik menjelang Armina sangat perlu dilakukan, supaya para JCH dapat melaksanakan ibadah dengan yakin dan tanpa keragu-raguan.

 Dengan demikian, diharapkan konsentrasi dan kekhusyukan para JCH Riau saat melaksanakan ibadah tetap terjaga.

"Kita ingin seluruh jamaah tidak ada lagi yang ragu. Harapan kita, dengan melaksanakan ibadah dengan baik sempurna, seemga predikat haji mabrur dapat tercapai," harapnya.                                       

Sementara itu, TPIHI HM Ikhwan, Lc menambahkan, pemantapan manasik akan terus dilakukan hingga menjelang hari Arafah.

  "Hari ini juga seluruh perangkat Kloter 6 BTH akan berkumpul dengan maktab dan sektor untuk persiapan Armina. Sekaligus nantinya akan dibawa secara bersama-sama ke lapangan guna mengecek tenda-tenda untuk jamaah baik di Arafah maupun di Mina.

 Mudah-mudahan tidak akan terjadi kendala yang berarti bagi seluruh jamaah selama pelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah dan Mina nantinya," harapnya. (HM Ikhwan, dtc)