Kebutuhan Hewan Kurban 2015

Diprediksi Melebihi Tahun Lalu

Diprediksi Melebihi Tahun Lalu

PASIR PENGARAIAN(HR)-Kebutuhan hewan kurban di Rohul tahun 2015 diprediksi mengalami peningkatan sekitar 5 persen dari tahun lalu.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Rohul Marjoko didampingi Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner drh Syilvia Damayanti, Selasa (8/9). Disebutkannya kebutuhan hewan kurban sapi pada Hari Raya Idul Adha 1436 H tahun 2015 di Rokan Hulu diperkirakan mencapai 2.312 ekor atau mengalami peningkatan sekitar 5 persen atau 120 ekor kebutuhan hewan kurban dibandingkan tahun 2014 lalu yang hanya 2.200 ekor sapi.

Peningkatan kebutuhan hewan kurban tersebut, selain warga Rohul yang rutin setiap tahun melaksanakan kurban juga kesadaran masyarakat meningkat melaksanakan syiar Islam dalam melaksanakan kurban. Seperti para pengusaha, pemilik kebun serta seluruh PNS muslim di lingkungan Pemkab Rohul yang diwajibkan untuk ikut berkurban. Dananya dikumpul dari pemotongan penghasilan pegawai setiap bulannya.

"Kebutuhan hewan kurban untuk masyarakat pada Hari Raya Idul Adha 1436 H mencukupi. Peningkatan 5 persen kebutuhan hewan kurban sapi dari tahun lalu, karena tingginya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan syiar Islam melaksanakan kurban termasuk PNS di Rohul," tuturnya Marjoko menjelaskan, kebutuhan hewan kurban pada Idul Adha tahun lalu, untuk sapi sebanyak 2.200 ekor, kerbau 195 ekor dan kambing 155 ekor. Untuk tahun ini, diprediksi dari 2.312 ekor kebutuhan hewan kurban, terdiri dari 2.282 ekor sapi, 217 ekor kerbau, dan 177 ekor kambing.

Marjoko mengakui, dari prediksi 2.312 ekor hewan kurban yang dibutuhkan, selain ternak-ternak lokal, biasanya pedagang Rokan Hulu juga membeli sapi-sapi dari daerah luar seperti Provinsi Sumatera Barat dan Lampung. Alasannya, sapi dari luar itu lebih murah. Hampir setiap tahun paling banyak hewan kurban rata-rata jenis sapi Bali, kerbau dan kambing. Marjoko menjelaskan, seluruh hewan kurban paling lambat sepekan sebelum Hari Raya Idul Adha, dilakukan pemeriksaan kesehatan di lapangan oleh tim (pemeriksa hewan kurban) kecamatan yang dibentuk Dinas Perikanan dan Peternakan Rohul.

Tujuannya, untuk mencek kesehatan ternak yang akan dijadikan hewan kurban, dengan cara mendatangi musala dan masjid di Rokan Hulu. Selain itu untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap hewan ternak yang akan dikurbankan pada Hari Raya besar itu sehat dan sesuai dengan kriteria.  Sehingga, keraguan masyarakat untuk mengonsumsi sapi dan kerbau serta sejumlah hewan ternak yang biasanya dikurbankan tidak terjadi lagi.
"Hewan kurban yang sakit, kita lakukan pengobatan secara gratis hingga sehat. Bagi hewan kurban yang tidak sehat, kami akan mengeluarkan larangan untuk pengonsumsian ternak yang dijadikan hewan kurban tersebut,” katanya.
Marjoko menyebutkan, ternak yang akan dijadikan sebagai hewan kurban, sebaiknya harus memenuhi kriteria sehat, umur 2 tahun ke atas, bulunya mengkilat dan tidak sakit atau cacat.(yus)