Demam Batu Akik Jangkiti Kaum Hawa

Demam Batu Akik Jangkiti Kaum Hawa

Demam batu akik tidak hanya melanda kaum adam, alias pria, tetapi telah melanda kaum hawa atau para wanita. Hal ini seperti yang terjadi di Kecamatan Bagansinembah yang kini dijangkiti demam batu akik, seperti pada daerah lain.

Iin misalnya. Wanita berparas manis ini mengaku sanggup mengantre di gerobak pengrajin ukiran asahan batu akik yang biasa mangkal di depan kantor UPT Dishut Bagansinembah, untuk membeli batu akik.

"Ya mau beli, ini masih milih-milih dulu," ujar Iin kepada Haluan Riau, Jumat (16/1) ketika ditemui saat sedang memilih batu yang akan dibelinya.
Dikatakannya, batu akik yang digunakan sebagai cincin itu merupakan hobi masing masing orang dan tidak tergantung pria atau wanita. "Namanya hobi, kan enggak harus laki-laki aja yang boleh memakai," ujarnya lagi.

Iin yang merupakan warga Sukatani Baganbatu Kota itu juga terlihat serius dalam memilih jenis batu yang akan dibelinya. Dirinya juga tidak sendiri, seorang wanita muda yang tengah mengenakan hijab di sebelahnya juga tampak berdiri sedang serius memperhatikan pilihan batu yang dipajangkan.

"Batunya indah - indah, cantik dan dapat meningkatkan percaya diri, bahkan di rumah saya juga sudah banyak saya simpan sebagai koleksi, ini mau cari jenis lain," ungkapnya santai.

Wanita lainnya, Yuyun mengaku bahwa penggunaan batu cincin ini tidak hanya sebatas pakai dan hobi, namun jenis batu tertentu dapat memiliki manfaat buat diri si pemakai. Yuyun mencontohkan, batu yang saat ini dipakainya berjenis batu Bacan Wulung Kalimantan yang iya percayai dapat menambah kepercayaan diri dalam menjalan aktivitas sehari hari.

"Punya saya Batu Bacan Wulung Kalimantan, setelah saya pakai, kepercayaan diri saya bertambah, ke mana-mana lebih pede (percaya diri)," pungkas wanita berusia 23 tahun dan memiliki pekerjaan sales sebuah produk kosmetik itu.***