Di Madinah

JCH Siak Tempati Hotel Jauhar

JCH Siak Tempati Hotel Jauhar

SIAK (HR) - Sebanyak 264 JCH asal Siak hingga Jumat (4/9) dalam kondisi prima. Walaupun suhu di sana cukup ekstrim, 48 derajat celcius.

Alhamdulillah, saya baru saja menerima SMS dari TPHD kita di sana, yakni Khairul Hadi. Ia mengabarkan, sejak sampai di Saudi jemaah kita (JCH) tak ada yang bermasalah, sakit ataupun tersesat," kata Muharram, Kantor Kementerian Agama Siak, Jumat (4/9).

Seluruh JCH Siak sampai sekitar pukul 15.00 waktu Arab Saudi tanggal 28 Agustus lalu. Semuanya bisa melaksanakan Arbain di Madinah. Hingga sekarang, berbagai ibadah sunnah dan wajib juga terus dilakukan di kota yang pernah bernama Yastrib itu.
Ditambahkan Muharrom, JCH Siak juga menempati Hotel Jauhar Madinah yang lokasinya sangat strategis dan dekat dengan Masjid Nabawi. JCH Siak dapat melaksanakan berbagai ibadah sunnah dan wajib yang dibangun Nabi Muhammad SAW pada 665 M itu.

"Jarak penginapan jamaah kita dengan Masjid Nabawi di bawah 600 meter. Mereka bisa jalan kaki saja menuju Masjid Nabawi untuk beribadah," katanya.
Terkait cuaca yang begitu panas, katanya, seluruh JCH asal Siak tetap dilindungi. Berbagai kebutuhan untuk melindungi diri dari cuaca yang sangat panas, masing-masing JCH sudah dilengkapi dengan persiapan. Seperti cream, air, dan air minum.


"Belum ada satu jamaah kita yang mengeluh hingga sekarang. Mudah-mudahan sampai akhir jamaah kita tetap prima hingga kembali ke Tanah Air," ujarnya.
Lebih lanjut, Kepala Kemenag Siak menyinggung masalah dua JCH yang gagal berangkat. Kedua JCH itu pasangan suami istri, yakni Nurijal dan Aisyah. Sebab, Aisyah diketahui hamil 6 minggu saat pemeriksaan kesehatan di embarkasi Batam.

"Saat pemeriksaan kesehatan di kabupaten kan satu setengah bulan jelang kebekarangkatan ke embarkasi Batam. Waktu itu belum diketahui dia hamil. Ternyata pas pemeriksaan kesehatan di Batam diketahui hamil 6 minggu," katanya.
Menurut Muharram, kedua pasangan suami istri itu bukan gagal berangkat ke Tanah Suci, melainkan ditunda hingga tahun 2016 mendatang. Apalagi, semua pembayaran perjalanan haji sudah lunas ditunaikan.

"Ini namanya ditunda lunas. Artinya, tahun depan ia tinggal berangkat, tanpa ada pembiayaan tambahan," pungkasnya.(gin)