APBN Bantu Petani Rohul

Dapat 22 Unit Handtracktor

Dapat 22 Unit Handtracktor

PASIR PENGARAIAN(HR)-Sejumlah petani di Kabupaten Rokan Hulu akan menikmati alat-alat industri pertanian dari Kementerian Pertanian RI berupa 22 unit handtracktor. Alat tersebut saat ini sudah berada di Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Rohul dan secepatnya akan didistribusikan.

Dijelaskan Kepala DTPH Rohul, Mubrizal, Rabu (19/8), 22 unit bantuan tersebut diterima dalam bentuk barang dan tidak berupa uang tunai. "Kita tidak ada menerima jenis uang, tapi berupa barang langsung. Jika dilihat dari luas lahan persawahan di Rohul yang berjumlah sekitar 2.137 hektare, secara otomatis alat-alat pertanian bantuan dari APBN ini masih kurang," terangnya.

Ditambahkan Mubrizal,lahan persawahan di Rohul yang dinilai produktif yakni Kecamatan Rambah, Rambah Samo, Rokan IV Koto, Bangun Purba dan Rambah Hilir.

"Untuk alat itu, optimalnya 10 hektare memiliki 1 alat handtracktor. Untuk saat ini, kebutuhan kita sekitar 100 unit handtractor lagi. Jika jumlah handtracktor sebanyak itu milik kita, tentu kebutuhan masyarakat akan bisa terpenuhi dengan baik," tuturnya.

Mubrizal menyadari, petani-petani di Rohul sudah tergolong berusia lanjut dan generasi penggantinya saat ini masih kurang. Untuk itu dibutuhkan alat-alat pertanian secara teknologi, karena umur mereka sudah lanjut dan tidak bisa lagi menggunakan tenaga untuk mencangkul saat mengolah lahan.

"Dengan adanya bantuan alat tersebut, yang biasanya penanaman padi hanya satu kali dalam satu tahun bisa dijadikan dua atau tiga kali dalam setahun. Otomatis terus ada peningkatan Indek Penanaman (IP) 100, menjadi IP 200. Selain itu produksi petani juga meningkat," paparnya.

Diungkapkannya, alsintan yang dimiliki petani sejak tahun 2003 berjumlah sekitar 125 unit. Namun dari alat yang sudah diserahkan pada kelompok tani, masih yang rusak dan perlu perbaikan. Jika rusak ringan saja cukup petani yang memperbaikinya, namun kalau rusak berat baru dibantu pemerintah.

"Nanti untuk penerima alat-alat ini kita perlu melakukan verifikasi dan evaluasi pada kelompok yang akan mendapatkan alat. Termasuk evalusai lahan pangan tersebut, sehingga bantuan yang disalurkan bisa tepat sasaran," pungkasnya. (adv/humas)