Masyarakat Mandi Pakai Air Keruh

Bantuan Sumur Bor tak Dapat Dimanfaatkan

Bantuan Sumur Bor tak Dapat Dimanfaatkan

SIAK (HR)- Sudah lebih dari 2 tahun, sumur bantuan dari Pemerintah Propinsi Riau tahun 2013 dengan anggaran Rp40 juta per sumurnya tak dapat digunakan atau dimanfaatkan masyarakat.

Pasalnya sumur bantuan yang berjumlah 11 sumur dengan total anggaran Rp500 juta mulai dari awal didirikan hingga saat ini belum bisa dimanfaatkan keberadaannya oleh masyarakat sekitar. Hal ini karena tidak ada sumber mata airnya sama sekali.

Sebenarnya, masyarakat sudah sering menyampaikan keluhan mereka kepada Pemerintahan Kampung Tumang. Akan tetapi tidak mendapatkan respon yang positif.

"Kami sebagai masyarakat sudah berulang kali mengutarakan keluhan ini kepada pihak pemerintahan kampung. Akan tetapi jawabannya nol.

Padahal sebelum ada serah terima bantuan tersebut, semuanya sudah tahu kalau bantuan sumur tersebut tidak ada titik airnya alias tidak keluar airnya sama sekali, tetapi tetap didirikan. Ada apa sebenarnya dengan pemerintah kampung ini dan Pemerintah Kabupaten Siak, yang tidak perduli dengan kesejahteraan rakyatnya," kata M Imran Siregar (40), Kamis (13/8).

Lanjut Imran, seharusnya pemerintah membangun sesuatu itu harus direncanakan terlebih dahulu dan tidak main pasang saja.

Kalau seperti ini tentunya terkesan mubazir."Mereka semua tahu itu merugikan rakyat,  tapi tetap saja main hajar sendiri. Seakan mereka tidak pernah melihatnya sama sekali, dan seakan mereka tidak pernah mendengar keluhan rakyat, sehingga mereka enggan untuk melakukan tindakan lebih lanjut," ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Slamet (33) warga  Sidodadi, Kampung Tumang. Dikatakannya,di musim kemarau kemarin mereka harus mandi dan mencuci serta memanfaatkan kolam-kolam milik tetangga yang berada di rawa-rawa. Setelah datang hujan, baru mereka bisa mengumpulkan air menggunakan ember dan drum.

"Sumur kami sekarang sudah terisi dengan air bahkan sampai melimpah. Hanya saja kami sangat menyayangkan karena airnya sangat keruh dan kotor, sehingga belum bisa dimanfaatkan untuk mencuci dan memasak," pungkasnya.(gin)