Pembangunan Gedung Inflasi Bukittinggi Akhir 2016

Pembangunan Gedung Inflasi Bukittinggi Akhir 2016

Padang (HR) - Kepala Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Pemukiman (Prasjaltarkim) Sumatera Barat (Sumbar), Suprapto mengatakan pembangunan gedung inflasi di kota Bukittinggi sebagai pusat pengendalian inflasi daerah, baru bisa direalisasikan akhir 2016.

"Pembangunan tidak bisa langsung dikerjakan. Ada tahap-tahap yang harus dilalui seperti perencanaan, amdal dan Detail Engineering Design(DED). Jika menggunakan APBD 2016, paling cepat pembangunan bisa dilaksanakan pada Agustus 2016," kata dia di Padang, Jumat.

Menurutnya, berdasarkan pembangunan gedung inflasi di Kota Padang yang telah mulai dikerjakan, kmungkinan anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp6 Milliar.

"Gedung inflasi di Kota Padang terpaksa kita bangun dalam dua tahap karena anggaran yang tersedia dalam APBD hanya Rp4 Milliar sedangkan kebutuhan Rp6 Milliar," katanya.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat mengadakan perpisahan dengan sejumlah wartawan dan pejabat eselon II Pemprov Sumbar di Bungus, Kamis malam meminta Dinas Prasjaltarkim untuk melanjutkan pembangunan gedung inflasi di Bukittinggi karena dia menilai hal itu sangat penting untuk segera dilakukan.

Menurutnya, indikator penilaian inflasi daerah Sumbar oleh Badan Pusat Statistik(BPS) adalah Kota Padang dan Kota Bukittinggi, karena itu jika berhasil mengendalikan inflasi di dua kota tersebut, angka inflasi Sumbar otomatis terkendali pula.

"Untuk lahan pembangunan rasanya tidak terlalu sulit karena Pemprov memiliki aset lahan yang cukup banyak di Bukittinggi," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Biro Perekonomian Pemprov Sumbar, Wardarusmen mengatakan, gedung inflasi tersebut akan menjadi pusat pengendalian inflasi, khusus untuk folatile foot(pangan bergejolak) seperti beras, cabai dan bawang.

"Intinya, kita akan membeli komoditi tersebut dari petani dengan harga wajar dan menjual kembali dengan harga pasar di gedung inflasi untuk meredam kenaikan harga yang bisa memicu naiknya angka inflasi daerah," kata dia.

Namun dia mengakui belum ada format baku terkait pengelolaan gedung inflasi tersebut nantinya. "Kita akan rumuskan secara bersama," kata dia. (ant/rio)