PEKANBARU (HR)-Praktik prostitusi di Perumahan Jondul kembali marak. Penertiban yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pekanbaru dinilai tak jelas ujungnya alias endingnya.

Hal itu disampaikan anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru, Ida Yulita Susanti kepada wartawan, akhir pekan lalu. "Penertibannya mubazir, karena setelah ditertibkan, fakta di lapangan segel itu menghilang
Penertiban
dan praktek prostitusi marak lagi," ujar Ida.

Diungkapkan politisi Partai Golkar ini, setiap kali penertiban, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) turun dengan menggunakan anggaran negara, seharusnya sikap dari aparat atau pemerintah harus jelas.

Bagi para pekerja seks komersial diberikan rehabilitasi, sedangkan pemiliknya diberikan sanksi tegas. "Selesai direhab, mereka punya pekerjaan lain yang lebih baik. Untuk itu, dalam waktu dekat kami akan panggil Satpol PP untuk membicarakan sekaligus cari solusi terkait hal ini, karena yang kami liat Satpol PP masih lemah dalam penegakan," ucap Ida. ***