Jokowi Minta Lindungi Nelayan dan Petani dari Dampak El Nino

Jokowi Minta Lindungi Nelayan dan Petani dari Dampak El Nino

Jakarta (HR)- Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan Presiden Joko Widodo meminta kementerian dan lembaga terkait untuk bersama-sama mengantispasi dampak fenomena cuaca El Nino. Menurut Jokowi, nelayan dan petani harus diselamatkan dari fenomena cuaca ini.

Dampak El Nino menyebabkan 220 ribu hektare lahan dan delapan waduk alami kekeringan. "El Nino menyebabkan kemarau panjang, gagal panen, kebakaran hutan, kelangkaan air, namun di beberapa tempat, ikan justru meningkat," ujar Indroyono di Kantor Presiden, Jumat (31/7).

Untuk mengantisipasi meluasnya dampak El Nino, Indroyono mengatakan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman telah meminta kepala daerah untuk mengalokasikan dana alokasi khusus Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara 2015 sebesar Rp 2 triliun untuk membangun embung dan waduk.

Perum Bulog juga telah membuat kajian dengan target cadangan hingga 2,5 juta ton. Untuk penanganan kebakaran hutan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyiapkan pemadaman menggunakan bahan kimia dan bantuan TNI dengan menggunakan pindad.

Sementara, Menteri Susi Pudjiastuti akan menyiapkan 'cold storage' untuk menyimpan ikan-ikan yang berlimpah. "Sementara Kemenpupera memberikan jaminan waduk-waduk besar kondisi masih normal dan siap mengerahkan 761 unit pompa air tanah dan pendistribusian air bersih," kata dia.

El Nino adalah suatu gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut (Sea Surface Temperature-SST) di Samudra Pasifik sekitar ekuator (equatorial pacific), khususnya di bagian tengah dan timur di sekitar pantai Peru.

Musim kemarau yang panjang di beberapa wilayah Indonesia, terutama di sebelah selatan Khatulistiwa pada 2015 diduga merupakan dampak dari fenomena El Nino yang telah mencapai level moderat. Keadaan ini diprediksi akan menguat mulai Agustus sampai Desember 2015.

Fenomena kekeringan panjang ini sudah terjadi di beberapa wilayah di Indonesia seperti Jawa, Sulawesi Selatan, Lampung, Bali, NTB dan NTT. Dari Peta Monitoring Hari Tanpa Hujan BMKG, wilayah-wilayah tersebut sudah mengalami kekeringan sejak Mei 2015 lalu.(tpi/ivi)