Jangan Panik Ketika si Kecil jatuh dari Ranjang, Ini yang Harus Kamu Lakukan

Jangan Panik Ketika si Kecil jatuh dari Ranjang, Ini yang Harus Kamu Lakukan

JAKARTA (Riaumandiri.co) - Pada anak yang masih bayi dan balita, risiko untuk jatuh dari ranjang lebih besar. Perkembangan anak seusia itu belum memampukan mereka untuk bisa menjaga diri mereka sepenuhnya, anak hanya bisa berguling-guling, melompat, memanjat, bergerak sesuai keinginan mereka tanpa memikirkan bahaya yang berada di sekitar mereka.

Nah, sebagai orang tua yang memiliki anak bayi atau balita, tentu ada kecemasan tersendiri, kalau-kalau anak jatuh dari ranjang saat bermain ataupun saat anak terlelap. Meskipun dampak negatif bisa saja terjadi, kamu tidak boleh panik dulu ketika mendapati anak kamu sudah tergeletak di lantai dan menangis akibat jatuh dari ranjang.

1. Tetap tenang
Orang tua mana sih yang tidak khawatir dan panik saat melihat buah hatinya jatuh dari ranjang, apalagi bila usia anaknya masih bayi dan melihat jarak ranjang ke lantai yang lumayan tinggi, tentu saja bikin jantung mau copot. Tetapi dalam situasi seperti itu, kita harus tetap tenang dan sesegera mungkin melakukan tindakan selanjutnya.

2. Perhatikan posisi anak saat jatuh
Saat anak jatuh ke bawah, lihatlah posisi anak. Apakah posisinya tengkurap, telentang, menyamping atau terduduk. Apakah anak jatuh langsung terbentur lantai atau terbentur benda lain sebelumnya? Dengan mengetahui posisi anak saat jatuh, akan memudahkan kita untuk mengetahui bagian tubuh mana yang kemungkinan cedera atau terbentur sehingga kita bisa langsung memeriksanya. Misalnya, posisi anak saat jatuh adalah telentang, kamu dapat langsung memeriksa bagian belakang kepala dan daerah punggung anak, apakah ada benjolan atau bagian yang sakit.

3. Tenangkan anak
Reaksi semua anak ketika jatuh pasti menangis. Tenangkan anak dengan cara menggendongnya, membaringkannya di tempat tidur dan memberinya minum. Bila anak masih saja menangis dan rewel dalam waktu yang lama, kemungkinan ada bagian tubuh yang terasa sakit.

4. Periksa semua anggota tubuh anak
Ketika semua langkah tersebut telah kamu lakukan namun anak masih saja menangis, periksa kembali semua anggota tubuhnya, gerakkan tangan, kaki dan kepala anak ke kiri dan kanan secara perlahan, untuk memastikan tidak ada cedera. Ketika gerakan tubuh yang kita lakukan kepada anak membuat anak semakin menjerit, dipastikan bagian tubuh tersebut terjadi cedera.

5. Bila ada bagian tubuh yang memar atau terasa sakit, segera bawa ke dokter
Kamu mungkin tidak tahu apakah memar, benturan atau cedera yang dialami anak adalah cedera ringan atau berat. Untuk memastikan tidak terjadi apa-apa, lebih baik segera bawa ke dokter. Beri informasi sedetailnya kepada dokter bagaimana kronologis anak ketika jatuh agar dokter mudah mengambil tindakan dan pertolongan pada anak kita. (klc/vie)