Butuh Waktu 1 Tahun Ungkap Misteri

CVR dan Potongan Besar AirAsia Ditemukan

CVR dan Potongan Besar AirAsia Ditemukan

PANGKALAN BUN (HR)-Se hari setelah penemuan flight data recorder, pada Selasa (13/1) kemarin, giliran cockpit voice recorder AirAsia QZ 8501 yang berhasil diangkat dari dasar laut di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Tidak hanya itu, kapal KN Jadayat milik Departemen Perhubungan (Kemenhub) juga  sudah menemukan potongan besar pesawat naas tersebut.

Potongan besar pesawat ini ditemukan tak jauh dari posisi pengangkatan Cockpit Voicer Recorder (CVR).
Seperti dirilis sebelumnya, kotak hitam pesawat seharusnya berisi Flight Data Recorder (FDR) dan CVR.

Namun dalam musibah ini, kotak hitam itu pecah sehingga dua unsur tersebut juga terpisah.

Saat ini, keduanya sudah ditemukan dan mulai ditelusuri Komite Nasionak Keselamatan Transportasi (KNKT), untuk memastikan penyebab jatuhnya pesawat.

Kepastian tentang ditemukan CVR milik kotak hitam AirAsia QZ8501 tersebut, diungkapkan Ketua KNKT, Tatang Kurniadi, usai melihat langsung CVR tersebut. Selanjutnya, data yang berisi percakapan pilot dalam kokpit pesawat itu, dibawa ke Jakarta untuk proses investigasi.

"CVR milik pesawat AirAsia sudah ditemukan. CVR langsung kita bawa ke Jakarta untuk diteliti," jelasnya.

Dikatakan, dengan ditemukannya CVR dan FDR tersebut, proses investigasi sudah bisa berjalan sebanyak 70 persen. Meski demikian, fokus untuk pencarian badan pesawat dan korban yang belum rampung tetap dilaksanakan untuk menyempurnakan bahan investigasi.

Sementara terkait batas waktu investigasi, Tatang mengatakan setidaknya dibutuhkan waktu 12 bulan atau satu tahun untuk mengungkap secara pasti, apa penyebab jatuhnya pesawat. "Wajarnya begitu, kita tak ingin berandai-andai. Yang pasti, begitu CVR sampai kita langsung selidiki," tambahnya.

Temukan Potongan Besar

Selain sudah menemukan kotak hitam, kapal JN Jatayat milik Kemenhub pada Selasa kemarin juga menemukan potongan besar pesawat AirAsia QZ8501. Potongan besar pesawat ini ditemukan tak jauh dari posisi CVR yang diangkat Selasa pagi tadi.

Hal itu diungkapkan Tonny Budiono, Direktur Navigasi, Ditjen Perhubungan Laut, selaku Koordinator Tim Ditjen Hubla Marine Command Center, dalam rilisnya tadi malam.

"Dilaporkan bahwa tim penyelam di KN Jadayat juga menemukan potongan besar bagian dari pesawat Air Asia QZ8501," terangnya.

Tonny sudah menyampaikan kabar gembira tersebut kepada Dirjen Perhubungan Laut, Bobby Mamahit. Lebih jauh,Tonny mengatakan bahwa saat ditemukan posisi CVR berada tidak jauh dari lokasi penemuan potongan besar dari pesawat Air Asia QZ-8501 yang telah diketahui posisinya di kedalaman 30 meter.
"Saat ini sudah ditandai letaknya," jelas Tonny.

Sebelumnya diberitakan proses SAR kini difokuskan pada bodi pesawat karena diduga masih ada penumpang terjebak di dalamnya. Hal itu diungkapkan Panglima Armada RI Wilayah Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) Widodo kepada tim penyelam gabungan TNI AL di KRI Banda Aceh usai menyerahkan CVR kepada KNKT.

"Panglima tetap perintahkan untuk evakuasi main body dan semoga ketemu korbannya. Masih 48 yang ditemukan, sisanya banyak," kata Widodo. (bbs, kom, dtc, sis)