RTMPE Dukung Usaha Menjaga Lingkungan

RTMPE Dukung Usaha Menjaga Lingkungan

SALO (HR)- Bupati Kampar, H Jefry Noer, mengatakan, pihaknya senantiasa menjaga lingkungan dengan baik, bekerjasama dengan lintas masyarakat dan mahasiswa. Bahkan saat ini, Pemkab Kampar tengah menjalankan program pertanian yang disinergikan dengan bidang peternakan. Program itu dinamai Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi.

Hal itu menanggapi kegiatan pembukaan Kuliah Kerjanya Nyata (KKN) Kebangsaan di Batalyon 132 Bima Sakti, Salo, Rabu (29/7).

Melalui Program RTMPE, masyarakat diajarkan untuk mengelola lahan secukupnya dengan luas 1.000 hingga 1.500 meter per segi, namun cukup atau bahkan lebih untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Dalam Program RTMPE yang telah berjalan di beberapa wilayah di Kampar ini, Jefry Noer mengajarkan masyarakat tentang pentingnya lingkungan, mulai dari pengelolaan limbah ternak, hingga pengelolaan lahan untuk menjaga ketahanan pangan di daerah dan bahkan nasional.

Dalam kawasan RTMPE, kata Jefry, masyarakat bisa memelihara enam ekor sapi. Urinenya dapat diolah menjadi pupuk berkualitas, dan kotorannya dijadikan energi biogas. Setidaknya, kata Jefry, untuk mengelola lahan pertanian, khususnya hotikultura, masyarakat tidak lagi mengeluarkan banyak uang untuk pembelian pupuk, dan sumber kebutuhan energi dapat dihasilkan sendiri.

"Di atas lahan 1.000 dan 1.500 meter per segi itu, masyarakat per rumah tangga juga bisa menanam berbagai jenis sayuran mulai dari bawang merah, cabai merah, dan lainnya. Kemudian juga bisa memelihara ikan lele pada kolam dan membangun rumah jamur," katanya.

Lewat Program RTMPE, Jefry Noer menginginkan Kampar nantinya bebas dari kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh. "Karena hasil dari RTMPE ini ternyata mampu membuat masyarakat tidak hanya hidup berkecukupan, namun menjadi kaya raya," katanya.

Hasil dari Program RTMPE itu menurut dia bisa mencapai lebih Rp20 juta per bulan. Sementara modal pembangunannya hanya sekitar Rp120 juta. Dengan demikian, hanya dalam waktu kurang dari setahun, modal telah kembali dan masyarakat tingga memetik hasil yang sangat menguntungkan.

Terpenting menurut Jefry adalah, Program RTMPE mampu turut menjaga lingkungan aga tetap utuh asri, terhindar dari pembukaan lahan secara besar-besaran yang selama ini terjadi pada sektor permkebunan kelapa sawit dan hutan tanam industri dengan cara membakar.

Jefry Noer berpesan, bahwa untuk mengelola lingkungan yang baik, sebenarnya dapat dilakukan dengan inovasi yang menyinergikan antara ekonomi, sosial dan budaya masyarakat.

Melalui Program RTMPE, lanjutnya, masyarakat tidak harus melakukan pembakaran lahan karena lahan yang dikelola hanya seribu meter atau 1.500 meter persegi. Berbeda dengan pengembangan lahan sawit dan HTI yang mencapai beberapa hektare bahkan ratusan atau ribuan hektare.(adv/humas)