Partikel Mikro di Udara Ancam Kesehatan

Diskes Bagikan 8.000 Masker

Diskes Bagikan 8.000 Masker

PANGKALAN KERINCI (HR)-Kondisi kabut asap di Kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Senin (27/7) terlihat lebih tebal dibanding hari sebelumnya. Keberadaan debu atau partikel mikro yang bertebaran di udara semakin banyak. Bila dibiarkankan, tentu saja akan mengancam kesehatan masyarakat. Oleha karena itu, Dinas Kesehatan Pelalawan membagikan 8.000 masker gratis ke masyarakat.

Seperti diutarakan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pelalawan Syamsul Anwar. Hasil pembacaan alat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), udara di Pelalawan dinyatakn dalam kondisi tidak sehat. Hal ini ditunjukkan dengan hasil alat ukur ISPU yang mana PM 10 dibawah 200.

"PM 10 dalam rentang 100-200. Artinya, udara di sini tidak sehat," ujar Syamsul Anwar.
Menanggapi kondisi ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr Endid Romo Praktinyo mengatakan, Diskes Pelalawan telah membagikan 8.000 lembar masker kepada pengendara yang dibagikan, Senin (27/7) di empat titik. Masker gratis ini dibagikan untuk menangkal dari penyakit inspeksi saluran pernapasan akut (Ispa) yang bisa menyerang manusia karena tidak tahan dengan kabut asap.

"Tadi pagi kami telah membagikan 8.000 masker kepada pengendara di empat titik. Yakni, di Simpang Kualo depan Kantor Bupati, Jalan Lintas Timur depan SMAN 1 Pangkalan Kerinci dan Simpang Jalan Akasia," terang Endid Romo Pratikno.

Oleh karena itu, dia mengimbau, kepada warga yang melakukan aktivitas di luar rumah untuk memakai masker. Upayakan tidak keluar ruangan jika tidak ada hal yang penting dikerjakan.

Terkait data penderita ISPA, Endit menjelaskan, dari data kunjungan masyarakat kesetiap puskesmas yang ada di 12 kecamatan. Dari usai lebaran hingga hari ini tercatat 68 penderita ISPA yang berobat.

Jika kondisi udara dalam tiga hari ke depan makin parah, lanjut Endid, pihaknya akan mengeluarkan rekomendasi kepada Dinas Pendidikan untuk meliburkan aktivitas belajar, atau mengurangi aktivitas belajar di luar ruangan. Hal itu perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan pelajar, agar tidak terserang ISPA secara massal.(adv/humas)